Serang, tvOnenews.com - Harga beras di Kota Serang, Banten, terpantau terus merangkak naik setiap harinya terhitung sejak dua pekan terakhir dan diprediksi akan terus merangkak naik hingga akhir 2023 sehingga operasi pasar harus dilakukan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi dan Perindustrian (Disperindagkop) Kota Serang Yayan Kosasih di Serang, Banten, Senin, mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan di tiga pasar diantaranya Pasar Rau, Pasar Lama, dan Pasar Kepandean harga beras medium Rp13.300 per kilogram dan premium Rp14.500 per kilogram.
"Sejak dua minggu yang lalu, tiap hari itu naik Rp100, jadi kalau sebulan kenaikan sebesar Rp3.000 kenaikannya," katanya.
Menurut Yayan, kenaikan harga beras ini disebabkan karena musim kemarau yang berpengaruh pada masa tanam para petani sehingga stok gabah lokal menipis.
"Kenaikan harga diakibatkan oleh stok gabah yang tidak ada dan harga beras lokal yang lebih mahal. El Nino juga mempengaruhi kekeringan yang membuat para petani kesulitan menanam padi. Secara stok sebenarnya ada, cuma harganya yang tinggi. Tapi kalau stok beras aman hingga Desember, " katanya menambahkan.
Yayan juga memprediksi, harga beras di Kota Serang akan terus merangkak naik hingga akhir 2023 mengingat dampak El Nino masih dirasakan hingga saat ini.
Untuk meminimalisir dampak tersebut, Disperindagkop berencana akan melakukan enam kali operasi pasar dalam waktu satu bulan di setiap kecamatan hingga Desember 2023.
"Kalau predikasi sampai akhir tahun ini akan terus naik, makanya kita akan melakukan operasi pasar di setiap kecamatan satu kali dalam satu bulan hingga Desember. Jadi kita akan melakukan 18 kali operasi pasar," katanya.
Selain itu kata Yayan, kenaikan harga beras terus ini juga tentu bisa berpengaruh kepada inflasi di Kota Serang. Sehingga dalam penanganannya perlu adanya koordinasi bersama dengan dinas terkait untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
"Kalau kita kan hanya sebatas operasi pasar saja tapi untuk penanggulangan lebih lanjut mungkin ada beberapa dinas juga yang harus berkecimpung, seperti Dinas Pertanian untuk mengatasi bagaimana agar petani tidak gagal panen saat musim kemarau seperti saat ini," pungkas Yayan Kosasih.
(ant/ fis)
Load more