Lebak, Banten - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan dan perbukitan dapat mewaspadai bencana longsor menyusul curah hujan malam hingga dini hari cenderung meningkat.
"Peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi risiko kebencanaan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa, " kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa (7/12/2021).
Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di sekitar kaki Taman Nasional Gunung Halimun Salak ( TNGHS) dapat meningkatkan kewaspadaan potensi bencana longsor. Sebab, di daerah itu rawan longsor jika curah hujan meningkat, bahkan tahun 2020 tercatat sembilan orang meninggal dunia.
Mereka warga yang meninggal dunia itu warga Kecamatan Lebak Gedong, karena lokasinya berada di kaki TNGHS.
"Kami minta jika curah hujan berlangsung malam hingga dini hari dengan intensitas ringan dan sedang disertai angin kencang, sebaiknya warga waspada ancaman bencana alam, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di wilayah pegunungan dan perbukitan berjumlah ribuan.
Mereka kebanyakan tersebar di permukiman kaki TNGHS, seperti Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Muncang, Cirinten, Leuwidamar, Cigemblong, Panggarangan, Bayah, Cibeber, Cilograng, Sobang, dan Muncang.
Untuk itu, BPBD Lebak meminta relawan juga aparatur kecamatan dan desa/kelurahan agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam itu.
"Kami khawatir bencana longsor itu menimpa masyarakat yang tinggal di perbukitan dan pegunungan, " katanya. (ant/ade)
Load more