Menurut perwira polisi berpangkat melati satu ini, tawuran sempat dibubarkan oleh warga sekitar yang mendengar ada keributan.
"Setelah mendengar keributan di jalan raya atau TKP, sebagian warga langsung membubarkan para pelaku tawuran," katanya.
"Dan menurut keterangan saksi para pelaku membubarkan diri mengarah ke arah Cikini dan Jalan Ceger Raya," imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, Bambang mengaku telah menginstruksikan personelnya untuk melakukan tindakan agar tawuran perang sarung tidak terulang selama Bulan Ramadhan 1445 H.
Terlebih, sampai berkembang ke tawuran menggunakan sajam. (rpi/raa)
Load more