"Beruntung, kasus keracunan itu cepat ditangani tenaga medis, sehingga tidak ada yang meninggal," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan warga yang keracunan itu diduga dari makanan pemberian syukuran toko bahan bangunan yang diluncurkan di daerah itu, Jumat (20/01/2022).
Kebanyakan warga yang mengalami keracunan makanan itu menimbulkan gejala pusing, mual, muntah dan disentri.
"Kami telah mengambil sampel makanan dan tinja dari pasien untuk dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah ( Labkesda) untuk mengetahui penyebab keracunan itu," katanya menjelaskan.
(ant/ fis)
Load more