Cirebon, tvOnenews.com - Seorang copet nyaris diamuk massa saat tertangkap tangan usai mengambil dompet milik seorang Ibu-ibu yang tengah belanja di Pasar Pasalaran, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Aksi pencopetan tersebut digagalkan oleh empat orang siswa dari SMKN Mundu, yang kebetulan sedang melewati lokasi kejadian. Kemudian, keempat siswa tersebut berusaha mengejar dan menangkap pelaku.
Dari rekaman video amatir, terlihat pelaku pencopetan, sempat diamuk oleh warga, beruntung, petugas kepolisian Satlantas Pos Pam Weru segera tiba di lokasi dan mengamankan pelaku.
Aksi heroik keempat siswa ini, diapresisasi oleh Polresta Cirebon, pasalnya ditengah maraknya pelajar yang banyak melakukan aksi kriminalitas, masih ada pelajar yang berupaya berkontribusi dalam penegakan hukum.
Menurut Imam Makhroja, aksi pencopetan tersebut terjadi saat ia hendak pulang dari sekolah.
"Jadi waktu pulang sekolah saya sama temen-temen ngeliat ada pencopet ambil dompet, terus ibu-ibu yang dicopetnya teriak, saya kejar copet itu," ungkapnya.
Imam yang melihat dan mendengar teriakan tersebut, langsung mengejar pelaku yang mencoba kabur. Ia menarik pakaian pelaku hingga terjatuh dari sepeda motor.
"Waktu saya kejar, copet itu sempet kabur pakai notor, saya tarik aja sweeter sampai jatuh, saya juga ikut jatuh, pas sudah jatuh, copetnya lari lagi ke arah parkiran," ujarnya.
Aksi heroik yang dilakukan oleh keempat siswa SMKN Mundu ini, mendapat perhatian dari Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman. Arif memberikan apresiasi terhadap keempat siswa tersebut yang telah berkontribusi menegakan hukum.
"Saat ini memang banyak pelaku tindak pidana khususnya tawuran yang mengakibtakn korban luka maupun meninggal dunia dilakukan oleh para pelajar, dan itu jumlahnya tidak sedikit. Sehingga ketika ada siswa atau pelajar yang rela berkorban dan mendedikasikan untuk ikut menjaga konduktivitas keamanan kiranya perlu diapresiasi, agar bisa menjadi contoh." ungkap Kapokresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman.
Ini menjadi momentum, lanjutnya, bahwa siswa bisa berkontribusi dalam rangka mencegah kriminalitas, bukan sebagai pelaku.
Arif berharap aksi heroik yang dilakukan oleh para pelajar itu bisa menjadi contoh kepada pelajar lainnya, dan lebih baik membantu masyarakat daripada melakukan aksi tawuran antar pelajar.
"Penghargaan ini kami berikan sebagai inisiasi dan inspirasi bagi siswa serta masyarakat lainnya," kata Arif. (esn/mii)
Load more