Polisi kemudian menerima informasi ada yang janggal dengan luka korban, yaitu bekas luka benda tajam di bagian kepala dan leher.
Kemudian polisi melakukan pembongkaran makam almarhum Sukma Wijaya pada Selasa (14/2/2023), dan hasil identifikasi, luka itu bekas luka bacokan.
Polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi, termasuk yang memandikan jenazah almarhum Sukma.
Hasil keterangan, tak ada yang mengetahui insiden berdarah itu, para saksi hanya mengetahui korban sudah meninggal.
Polisi yang masih merasa janggal, kemudian melakukan pengembangan, hingga mengarah kepada 2 pelaku, yaitu Wildan (22) dan anak di bawah umur berinisial AM.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, akhirnya kedua pelaku itu mengaku, bahwa merekalah yang telah membunuh korban, dan membuat skenario seolah Sukma bunuh diri.
"Kejadian awalnya diduga bunuh diri, ada dari keluarga bapak almarhum memberi kabar ada bekas luka bacokan, saat itu tim Sat Reskrim Polres langsung ke lokasi, karena ada dugaan korban dibunuh," kata AKP Deni Nurcahyadi, Kasat Reskrim Polres Garut, Kamis (23/2/2023).
Load more