Begini keluhan pedagang soal larangan berbisnis “thrifting”. Dok: Cepi Kurnia/tvOne
Rusdianto mengaku hasil keuntungan berjualan baju bekas impor itu hanya untuk membutuhi kehidupan sehari-hari.
"Intinya kita dapat sekarang habis buat nanti malam. Jadi hanya untuk kebutuhan sehari-hari dan buat anak-anak sekolah. Kalau misalnya dilarang jelas tidak setuju," ucapnya.
Terkait kekhawatiran pemerintah akan adanya virus yang menempel pada pakaian bekas hingga menimbulkan penyakit, pedagang di sini tidak sembarang. Tentu ada aturan masuk barang ke pasar ini.
"Kita semprot dengan cairan anti bakteri. Jadi tidak sembarangan. Kita jamin aman. Selama ini tidak ada yang terkena penyakit selama saya berjualan di sini," ungkapnya.
Rusdianto mengatakan saat ini pedagang di Pasar Cimol Gedebage baik yang ada di dalam dan di luar itu berjumlah 1.600 orang.
"Rata-rata pakaian. Ada juga sepatu. Itu biasanya pembeli tidak hanya dari wilayah Bandung. Luar Bandung dan Jakarta juga ada," jelasnya.
Load more