Purwakarta, Jawa Barat - Menunggu azan Magrib atau ngabuburit di kala bulan suci Ramadhan menjadi suatu aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, di Purwakarta, Jawa Barat, terdapat masyarakat yang menghabiskan waktu ngabuburit dengan cara yang ekstrem.
Pemandangan masyarakat untuk menghabiskan waktu senja di stasiun Plered, Kabupaten Purwakarta menjadi sebuah hal biasa. Namun, aktivitas warga tersebut terbilang ekstrem karena mereka menunggu buka puasa di rel kereta api.
Di stasiun Plered ini terlihat sejumlah orang dewasa hingga anak-anak, baik pria dan perempuan berkumpul di perlintasan kereta api Stasiun Plered yang berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta untuk menunggu waktu berbuka puasa.
Ramainya masyarakat yang habiskan waktu di perlintasan kereta api itu tak lepas dari pasar dadakan yang menjual berbagai takjil di sekitar Stasiun Plered.
Salah satu warga Plered, Dede (40), mengaku sengaja datang bersama istri dan anaknya untuk ngabuburit. Setiap tahunnya saat bulan puasa, dia menjadikan lokasi tersebut untuk menunggu waktu berbuka puasa.
"Datang sama anak istri, mau ngajak ngabuburit saja. Kenapa pilih ke sini karena memang setiap tahunnya selalu ramai apalagi kalau bulan puasa," ujar Dede, Minggu (2/4/2023).
Dede mengatakan, dia tidak khawatir bila ada kereta api yang melintas. Pasalnya, sudah ada petugas yang memberi tahu jauh sebelum kereta api melintas.
"Ah enggak (takut) soalnya kalau misalkan ada kereta pasti dikasih tau sama petugasnya disuruh minggir dulu," katanya.
Senada dengan Dede, warga lainnya Hendri memilih ngabuburit bersama keluarganya karena dianggap menyenangkan bisa melihat kereta api melintas.
"Kebetulan anak saya senang sama kereta api, jadi nggak ada alasan bawa anak ke sini. Bukan cuman saya saja sih banyak banget warga bawa anaknya ngabuburit sambil ngeliat kereta api lewat," ucap Hendri.
Sementara itu, Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Plered, Febri Kristo mengatakan bahwa hal tersebut memang sebenarnya tidak boleh dilakukan dan membahayakan.
Namun, karena animo masyarakat yang tinggi, ngabuburit di perlintasan kereta api tak bisa dihindarkan. Ia menyebutkan, bersama petugas keamanan stasiun dan pihak kepolisian selalu mengimbau bila ada kereta api yang akan melintas.
"Iya semenjak tugas di Stasiun Plered sudah dua tahun lamanya, pemandangan ngabuburit di perlintasan kereta api tak bisa dihindarkan. Tapi tentunya kami tetap waspada untuk memberitahukan masyarakat bila ada kereta api yang melintas," katanya.
Dirinya menyebutkan, pada waktu ngabuburit yakni dari pukul 15.00 hinggal 18.00 WIB, setidaknya ada 6 kereta yang melintas.
"Ada 6 kereta yang melintas saat waktu ngabuburit, dan itu kereta jarak jauh tanpa berhenti di stasiun sehingga melintas dengan kecepatan tinggi," ucapnya.
Menjelang waktu berbuka, terlihat masyarakat yang tadinya duduk-duduk hingga ada yang bermain kembang api dan layangan mulai membubarkan diri.
Stasiun Plered pun kembali steril saat memasuki malam hari dan hanya terlihat masyarakat yang hendak naik kereta api lokal Garut Cibatuan tujuan Purwakarta - Garut atau sebaliknya. (apo/ebs)
Load more