Bogor, Jawa Barat - Pasca kebakaran Rumah Sakit Salak Jumat siang, dipastikan untuk pelayanan dan pasokan obat-obatan tidak terganggu.
Komandan Korem 061 Suryakancana, Brigjen Rudy Saladin membenarkan hal tersebut. Untuk obat-obatan aman, yang vital-vital bisa diamankan, namun ada beberapa yang memang belum bisa diamankan tadi.
"Untuk pelayanan kesehatan Rumah Sakit Salak saya nyatakan tidak terganggu, tetap berfungsi seperti biasa. Hanya memang ada sektor sebagian farmasi dan fisioterapi yang terbakar," ungkapnya.
RS Salak merupakan fasilitas militer sebagai rumah sakit tingkat 3.
Rudy menambahkan, rencananya besok akan direkap secara utuh kerugian materil, terutama berkaitan dengan alat-alat kesehatan. Pasokan obat juga sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Bogor.
"InsyaAllah dari Dinkes akan membantu untuk obat-obatan sementara karena farmasi kita terbakar," kata Rudy.
Selain ruangan bangunan utama, instalasi farmasi juga terkena sebaran api. Selain ruangan
farmasi, ruangan fisioterapi juga ikut terbakar.
"Jadi memang bukan tempat rawat inap. Alhamdulillah kondisinya saat ini tidak banyak pasien
dan kosong. Semua bisa kita amankan dari segi personel," ujarnya kepada wartawan.
Rumah Sakit Salak Kota Bogor terbakar pada Jumat siang. Bangunan ruangan Kepala Detasemen
Kesehatan dan Kepala Rumah Sakit serta bangunan instalasi farmasi ikut hangus terbakar.
Kepanikan sempat terjadi di sekitar lokasi kejadian. Pasien yang berada di ruang Instalasi
Gawat Darurat berhamburan keluar.
Sempat terdengar ledakan kencang saat peristiwa kebakaran Rumah Sakit Salak Kota Bogor. Ledakan terdengar dari arah ruang Instalasi Farmasi RS Salak saat api menjalar.
(eha/ fis)
Load more