Indramayu, Jawa Barat - Bentrok warga vs peserta perang sarung terjadi akibat adanya informasi hoax yang menyebar, sehingga warga menyerang sekelompok pemuda, dengan menggunakan parang dan sebilah samurai.
Sejumlah warga mengejar sekelompok pemuda yang hendak perang sarung di blok telakop desa Telagasari kecamatan Lelea kabupaten Indranayu, Jawa Barat. Akibat aksi itu, dua pemuda keritis dan satu anak meregang nyawa setelah dihakimi warga.
Kapolres Indramayu,AKBP Fahri Siregar, menjelaskan, kejadian bermula saat korban dan puluhan teman lainnya hendak melancarkan aksi perang sarung. Dengan cara berkonvoi, namun, warga setempat yang melihat rombongan korban menyangka bahwa mereka adalah kelompok gengster. Sehingga, tepat desa Tegalsari, rombongan korban langsung dihadang. Bahkan, salah satu dari mereka mengayunkan sebilah samurai hingga melemparkan batu ke arah rombongan korban.
"Ada sekelompok orang yang dianggap gangster yaitu adalah kelompok korban, dan pada saat itu para korban ini berusaha melintadi desa setempat, pada saat melintasi blok telakop ternyata sudah dihadang oleh para pelaku," ujar AKBP Fahri Siregar, kapolres Indramayu.
Lantara aksi itu, sepeda motor yang ditumpangi kelima remaja yakni ara (14), GP (15), PPS(18) dan RP(16) ddr (16) asal desa Tugu,kecamatan Lelea terjatuh usai menabrak sebuah warung. Kelima korban pun jadi bulan-bulanan para pelaku. Hingga salah satu korban GP tewas.
Load more