Jadi surat yang kami balas itu bahwa kami, pemerintah daerah akan melaksanakan shalat Iedul Fitri di Lapang Merdeka menunggu ketetapan dari pemerintah," ujarnya.
Kemudian surat itu ditindaklanjuti dengan pertemuan PDM dan Pemkot pada 12 April lalu. Menurutnya, silaturahmi itu berlangsung baik dan menunjukkan keakraban serta kekerabatan antar kedua belah pihak.
"Di sana menghasilkan keputusan bahwa Pemda akan memfasilitasi pelaksanaan Iedul Fitri yang dilaksakanan oleh PDM. Lokasinya di sepanjang jalan Samsudin SH, dan akan kita lakukan penutupan dirinya sangat heran kalau ada istilah terjadi penolakan kegiatan terhadap salat id yang dilakukan Mumahamadiyah di lapangan merdeka," ungkapnya.
Masih kata Fahmi, apabila Muhammadiyah bersikukuh akan menunaikan shalat Iedul Fitri di Lapang Merdeka, maka Pemda akan memberikan izin sesuai dengan pesan Menteri Agama Cholil Yaqut.
"Kalaupun memang tetap akan menggunakan Lapang Merdeka, kami sebagaimana arahan dari kementerian agama Pak Menag menyampaikan kepada kepala daerah untuk memberikan dukungan kepada mereka dalam kegiatan Iedul Fitri, kalau memang akhirnya akan menggunakan Lapdek," ucapnya.
Pimpinan Dewan Muhammadiyah Ade Rahmatullah juga mengaku kaget saat kabar itu muncul ke permukaan. Dia membenarkan awalnya memang berencana melaksanakan salat Ied di Lapang Merdeka, namun kemudian menggunakan plan B yaitu di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi).
"Saya kaget ada berita seperti ini padahal berdasarkan kesepakatan kami saat audien bahkan Pak Wali ingin memfasilitasi. Hanya memang Pak Wali menyampaikan beliau menunggu waktu sampai ada keputusan dari pemerintah tentang pelaksanaan salat Idul Fitri," kata Ade.
Load more