Kabupaten Barat, tvOnenews.com - Empat kecamatan di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, terdampak banjir dengan ketinggian air banjir bervariasi dari 50 sentimeter (cm) hingga 1 meter.
Selain dipicu curah hujan tinggi yang mengakibatkan debit air Sungai Citarum meningkat, banyaknya sampah yang menyumbat saluran air dan alih fungsi lahan di kawasan hulu Citarum juga menjadi pemicu utama terjadinya banjir.
Empat kecamatan yang terendam banjirpada kamis, (27/04/23) yaitu Kecamatan Dayeuh Kolot, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Majalaya. Banjir masih merendam pemukiman maupun jalan sekitar 50 cm-1 meter.
Selain curah hujan tinggi yang mengakibatkan debit air Sungai Citarum meningkat, banyaknya sampah yang menyumbat saluran air dan alih fungsi lahan di kawasan hulu Citarum juga menjadi pemicu utama terjadinya banjir.
Salah seorang warga, Riki menjelaskan Rabu (26/04/2023) sore, hujan cukup deras dan mengakibatkan sungai Citarum meluap dan tidak kuat menampung volume air.
“Air mulai naik malam tadi. Sampai sekarang ketinggian banjir mencapai 50 hingga 100 sentimeter dan dimungkinkan terus naik,bila hujan masih terjadi" ujar Riki , Kamis (27/04/2023)
Menurutnya air menggenang 11 RW dari 14 RW yang ada di Desa Dayeuhkolot. Dan rata-rata sebagian warga pun, masih banyak yang memilih bertahan bila rumahnya lantai dua.
"Ada 2.500 rumah di Desa Dayeuhkolot, 80 persennya terdampak banjir," katanya.
Hal senada diutarakan, Yayat Supriatna-Ketua Rw setempat mengaku banjir yang merendam Dayeuhkolot khususnya di Kampung Bojongasih memang rutin terjadi,bila hujan deras menguyur rata kawasan Bandung Raya.
“Banjir sudah biasa dan tidak aneh bagi warganya dan menjadi langganan tiap tahunannya.” Katanya.
Lanjut Yayat,walaupun sekarang sudah ada dua kolam retensi (Cieunteng dan Andir -Red ), tapi karena debit air Sungai Citarum tinggi yang dipicu curah hujan kemarin cukup besar, sehingga kolam retensi di wilayah kami tidak sanggup untuk menampung.
“makanya,banjir kembali merendam pemukimannya,” pungkasnya.
(eku/ fis)
Load more