“Teriak Mis Mayang, karena mereka tidur tidak boleh sampai terlelap. Sementara itu tidurnya kurang sampai 17 jam, ditambah kelelahan,” tutur Valeria.
Masih menurut Valeria, sejauh ini memang Mayang tidak sampai terkena siksaan seperti lainnya. Biasanya laki-laki yang dipukul dan disetrum.
”Bisa dibilang siksaan Mayang cukup ringan dibandingkan teman-temannya, cuma mungkin frekuensi tidak seperti laki-laki” kata Valeria.
Selanjutnya Valeria berharap, karena para korban sering mengalami siksaan, tentu merasakan trauma mendalam. Namun biasanya, tak semua korban menyadari jika mereka telah mengalami gangguan psikologis atau trauma tersebut.
“Kita berharap dari pemerintah berusaha menangani trauma, apalagi dari pihak keluarga tidak tahu, kondisi Mayangnya separah apa,” pungkasnya.(end/rfi)
Load more