Bandung, tvOnenews.com - Rangga, petugas jaga pintu perlintasan kereta api di Jalan Laswi, Kecamatan Batu Nunggal, Kota Bandung, yang viral di media sosial, mendapatkan penghargaan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Penghargaan itu diberikan sebagai apresiasi atas kesigapan Rangga, sebagai petugas jaga perlintasan, yang telah berhasil menyelamatkan nyawa seseorang penjual tisu keliling yang nyaris tertabrak kereta. Dengan penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi petugas agar tetap semangat, saat menjaga pintu perlintasan kereta api.
"Dari KAI sendiri kita beri penghargaan, sebagai penghargaan kepada yang bersangkutan, dalam bentuk uang, sehingga ini untuk memotivasi yang bersangkutan dapat meningkatkan kinerja," kata Erwin, Manager Pengamanan Daops 2 KAI Bandung.
Sebelumnya, Rangga seorang petugas jaga perlintasan kereta api melakukan aksi heroik dengan menyelamatkan seorang pria paruh baya penjual tisu keliling yang hendak tertabrak kereta api.
"Saya lagi melayani KA 125 D Malabar, pintu udah aman udah gak ada yang melintasi, si bapak tersebut sudah diingatin udah pake priwit, cuman ketika beliau sudah liat KA bukanya berhenti tapi malah jalan. Jalannya juga sangat pelan, saya berinisiatif kalau dibiarkan bisa aja kena tertabrak," kata Rangga kepada tvOnenews, Senin (15/5/2023).
Mengetahui penjual tisu itu terus berjalan, sementara kereta makin mendekat, Rangga berinisiatif berlari menghampiri. Selanjutnya Rangga merangkul dan menyelamatkan penjual tisu agar tidak tersambar kereta Bandung-Malang yang melaju dengan kecepatan tinggi.
"Makanya begitu lari saya loncat sambil dipeluk, sampai sana pun masih saya peluk, gak saya lepas, karena saya tahu kondisi si bapak itu masih di rel," kata Rangga.
Rangga menambahkan, pria paruh baya tersebut berjalan melintasi rel kereta usai makan di warteg yang tidak jauh dari pintu perlintasan.
"Pas saya tanya dia gak bisa ngomong kaya gagu gitu, bisa ngomong tapi gak lancar, kalau kata bahasa Sunda balelol," katanya.
Rangga merasa bersyukur bisa menyelamatkan pria paruh baya tersebut yang sehari-harinya berjualan tisu, lap mobil dan alat cukur kumis.
"Kalau gak langsung bertindak entah apa yang terjadi,"katanya.
Rangga yang sudah bekerja menjaga pintu perlintasan sejak tahun 2015 itu mengimbau kepada pengguna jalan, baik pejalan kaki maupun pengendara roda dua dan empat, ketika melewati perlintasan kereta api, untuk tidak menerobos palang pintu.
"Jadi ketika memang ada tanda-tanda kereta itu akan melintas, palang pintu belum menutup semua, sebaiknya jangan menerobos."ungkapnya.(cep/rfi)
Load more