Sementara, Perwakilan UNIDO Indonesia, Salil Dutt mengungkapkan bahwa UNIDO secara global mempromosikan penggunaan metoda non pembakaran untuk pemusnahan PCBs karena lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan rekomendasi Konvensi Stockholm.
"Total dana hibah GEF yang telah dikelola adalah sebesar USD 80 juta dan didukung penyertaan anggaran dari para mitra sebesar lebih dari USD 360 juta. Sementara ini, jumlah limbah PCBs yang telah dimusnahkan adalah lebih dari 24.000 ton dan akan terus bertambah hingga akhir tahun 2028,” ujar Salil.
Sementara untuk pengelolaannya, KLHK mempercayakan kepada Perusahaan pengolah limbah B3 asal negeri Sakura Jepang, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
Presiden Direktur PPLI Yoshiaki Chida mengatakan, PPLI mengatakan bahwa fasilitas pengolahan limbah ini merupakan aset bangsa.
“Ini bagian dari misi penyelamatan bumi dari limbah berbahaya. PPLI menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan UNIDO dan KLHK untuk mengelola fasilitas Ini. Teknologi pengolahan PCBs non thermal ini merupakan aset bangsa dan menjadi salah satu solusi bagi negeri dalam pengolahan limbah B3," pungkasnya. (usp)
Load more