Garut, tvOnenews.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Nasional Demokrat (NasDem) Garut, Diah Kurniasari, Senin (22/05/2023) kemarin, dilakukan pemeriksaan klarifikasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dalam pemeriksaan tersebut Diah mengaku aksi sawer di halaman kantor KPU adalah spontanitas untuk apresiasi kader dan pelaku seni, bukan money politik.
Diah Kurniasari, ketua DPD partai NasDem Garut, diperiksa klarifikasi oleh Bawaslu, buntut kasus sawer duit di halaman KPU pada Kamis (11/05/2023). Selain Diah, bacaleg NasDem atas nama Iwan Setiawan, ikut juga diperiksa Bawaslu.
"Untuk hari ini ketua NasDem dan Bacaleg, pada hari jumat juga sudah diundang pihak KPU. Melihat nanti perkembangan apa ada yang dimintai keterangan lagi atau tidak. Secepatnya menggelar pleno untuk memastikan apakah ada pelanggaran pemilu atau tidak,"kata Ahmad Nurul Syahid, Ketua Bidang Hukum Bawaslu Garut, Senin (22/05/2023).
Proses lanjutan pleno Bawaslu kini masih ditunggu publik, dimana apakah ketua NasDem Garut dan bacalegnya melakukan tindakan melawan hukum atau tidak,"kita berfokus dalam undang - undang nomor 7 tahun 2017 tentang penyelenggaraan pemilu, jadi lek spesialis,"tambahnya.
Proses klarifikasi ke jeda pleno lanjutan Bawaslu, memerlukan waktu tidak boleh dari 7 hari,"dibatasi penanganan selama 7 hari, jadi ditentukan apakah temuan dugaan pelanggaran pemilu atau tidak, nanti kalau memenuhi unsur formil dan materil diteruskan ke sentra Gakumdu,"jelasnya.
Diah dan Iwan, bergantian dicecar pertanyaan Bawaslu yang didampingi Gakumdu yang merupakan penyidik Kepolisian dan Kejaksaan.
"hari ini kami hadir dari DPD NasDem Garut, untuk klarifikasi tentang masalah di tanggal 11 lalu, alhamdulilah sudah selesai klarifikasi. Pertanyaan seputar kronologis kejadian, untuk pertanyaan ada belasan, dari identitas siapa saja,"kata Diah, Senin di kantor Bawaslu.
Ia kemudian meminta maaf kepada penyelenggara pemilu, atas insiden yang dianggap melecehkan intitusi Negara,"meminta maaf kepada KPU, Bawaslu yang tempat itu kami pakai saat kejadian itu. Kebetulan bacaleg kami yang duluan (sawer duit -red), secara spontanitas karena kader juga meminta saya naik, kami tidak ada maksud, dan itu spontanitas,"tambahnya.
Melekatnya ketua NasDem Garut, dengan status istri Bupati Rudy Gunawan, Diah menjawab tegas,"kalo itu kan manusiawi, itu spontan, saya tahu saya sebagai istri, itu kan yang saya bagi kan kader saya, jadi bukan money politik, yang diberikan uang pribadi saya diluar saya sebagai istri Bupati, mungkin tidak etis, saya sekarang bukan sebagai istri Bupati, saya sebagai ketua DPD,"tegasnya.
Sementara Iwan Setiawan, bacaleg yang lakukan sawer duit mengaku, bahwa ia yang awal naik ke replika dodombaan, dirinya naik replika itu, karena memang seni dodombaan dibawa oleh pengurus NasDem untuk mengisi acara daftar bacaleg,"motifnya waktu itu daftar ke KPU bersama kader, kebetulan bawa seni dodombaan, nah setelah beres karena waktu itu kehujanan kemudian saya naik, tangan spontanitas ngambil ke dompet dan pikiran saya kalo di tradisi dodombaan identik dengan sawer, apresiasi pekerja seni, jadi saya langsung spontanitas, bukan ada unsur lain,"jelas Iwan.
(thh/ fis)
Load more