Sukabumi, tvOnenews.com - Tim Forensik RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi, Inafis dan Unit PPA Polres Sukabumi Kota membongkar makam siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) yang di duga meninggal akibat di keroyok oleh temannya di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, (Rabu 31/05/23). Makam tersebut dibongkar setelah adanya indikasi kematian korban yang tidak wajar.
Kuasa hukum keluarga korban, Rolan Benyamin Pardamean Hutabarat S.H. menyebut, kematian korban itu tidak wajar, sehingga kuasa hukum menilai ekshumasi ini perlu dilakukan untuk mendorong penyidik agar mengungkap kejadian yang sebenarnya.
"Kematian korban bisa dikatakan tidak wajar, pasalnya dari hasil visum bahwa korban terkena tetanus, sedangkan pada saat dimandikan, korban mengalami luka-luka lebam di sekujur tubuhnya," jelas Rolan.
Masih kata kuasa hukum pihak keluarga, pihaknya akan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Indikasinya memang tidak wajar, karena keterangan dari pihak keluarga korban di mana dia mengatakan bahwasanya almarhum pernah berkata seperti itu, dia pernah terjadi pengeroyokan. Itu yang memastikan nanti pihak penyidik, tugas kepolisian. Kami hanya mendampingi saja," pungkasnya.
Sebelumnya Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan pihak keluarga siswa tersebut sudah menyatakan bersedia terkait ekshumasi yang rencananya dilaksanakan Rabu (31/05/2023) oleh forensik dari RSUD R Syamsudin SH.
"Besok Insya Allah kalau tidak ada halang melintang kita akan lakukan ekshumasi," kata Ari kepada awak media di Kantor Polsek Kebonpedes, Selasa (30/05/2023).
Lebih lanjut Ari menyatakan dalam penanganan kasus tersebut pihak kepolisian harus berhati-hati karena kasus tersebut melibatkan anak di bawah umur.
“Namanya juga kasus anak-anak kita harus hati-hati, kita sudah memeriksa 20 saksi dari pihak puskesmas sudah, rumah sakit, kemudian dari pihak guru, teman-temannya bahkan kita sudah melibatkan daripada psikolog anak untuk mendampingi apakah keterangan yang disampaikan itu benar atau tidak," jelas Ari.
(raa/ fis)
Load more