Indramayu, tvOnenews.com - Seluruh DPD, Dewan Pengurus Cabang (DPC) maupun Dewan Pengurus Ranting (DPRt), Partai NasDem secara serentak melepas seragam yang mereka kenakan. Bahkan tak jarang kader dari partai berlambang lingkaran biru dengan siluet kuning kunyit melempar atribut partai yang mereka kenakan, tidak sampai di situ kendaraan yang sudah dipasang gambar ketua umum partai pun dikuliti.
Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Indramayu Yosep Husein Ibrahim menganggap kejadian tersebut karena Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustofa dianggap tidak pernah menghargai orang. Ia mengaku sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar hingga puluhan miliar untuk membesarkan nama partai di Kabupaten Indramayu.
"Saya mengklaim sebagai ketua DPD kurang lebih seratus dia puluh ribu anggota yang ada di nasdem ini mengundurkan diri, sangat-sangat kecewa," ujar Yosep kepada tvOneNews minggu (11/6/2023).
Mereka sepakat memilih mengundurkan diri dan sejumlah atribut partai di kantor DPD Partai NasDem sudah dibersihkan.
"Dengan semangat begitu besar saya sebagai ketua DPD nasdem Indramayu, namun semangat ini semua menjadi sia sia, karena DPW menganggap apapun perjuangan kami tidak pernah mendapatkan suatu penilaian khusus, terutama kami menagih janji ketua DPW," lanjut Ibrahim.
Ibrahim juga menegaskan, kebijakan pihak DPW Jabar dianggap mempermainkan dirinya sebagai Ketua DPD Partai NasDem Indramayu.
Selain itu, tidak sesuainya komitmen Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat, terkait penentuan nomor urut bakal calon legislatif DPR RI Dapil Jabar 8, terhadap Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Nasdem Kabupaten Indramayu H. Y Husein Ibrahim, menimbulkan penolakan keras seluruh pengurus Partai NasDem baik di tingkat DPD, Dewan Pengurus Cabang (DPC) maupun Dewan Pengurus Ranting (DPRT).
"Bahwa Jabar delapan pencalegan DPR RI kami dijanjikan nomor urut satu, namun sampai sekarang ini tidak menjadi kenyataan malah kami diposisikan nomor urut tiga. Di saat kami mempertanyakan menyangkut nomor urut, di saat itu DPW lakukan rapat dan memutuskan saya boleh dipindahkan nomor urut dua dengan catatan tiga setengah miliar harus disediakan kompensasinya," katanya.
Ibrahim mengungkit sebelum Partai NasDem dipimpin dirinya seperti mati suri. Setelah ia pimpin, Partai NasDem Kabupaten Indramayu mendapat peringkat kedua secara nasional dalam perolehan KTA terbanyak Partai Nasdem tingkat Kabupaten/Kota, namun semua itu tidak menjadi penghargaan ketua DPW Jabar.
"Tidak sesuai dengan marwah partai apa yang di sampaikan ketua umum bahwa nasdem tanpa mahar. Sedikit membuat guncangan bagi kami yang ada di daerah, kami penuh semangat gerakan perubahan untuk memberikan suatu perubahan, yang tidak baik menjadi baik, yang baik menjadi terbaik baik, tapi kenyataannya dewan pimpinan pusat sendiri dilanda oleh musibah yang namanya korupsi yang merupakan salah satu musuh terbesar buat rakyat Indonesia,"ucapnya.
Sebelumnya, penolakan muncul setelah DPW Partai Nasdem Jawa Barat dalam rapat partai tertutup yang dipimpin langsung Ketua DPW Jabar Saan Mustopa dan Sekretaris Umum, memutuskan Ketua DPD NasDem H. Y Husein Ibrahim di posisikan pada nomor urut 3 pada pemilihan legislatif untuk dapil jabar 8.
Keputusan itu dianggap tidak sesuai komitmen yang disampaikan Saan, akan memposisikan Ibrahim pada urutan nomor satu pada pemilihan legislatif yang rencananya akan diselenggarakan pada awal 2024 nanti. (oro/ebs)
Load more