Sementara itu, pengamat politik Tasikmalaya, Asep M Tamam menilai banyaknya baliho atau reklame para tokoh politik termasuk bakal Capres dan Cawapres di Kota Tasikmalaya sah-sah saja. Namun, harus sesuai aturan jangan sampai melanggar peraturan dari KPU maupun Bawaslu.
"Catatan pentingnya adalah jangan ada kenalakan-kenalan yang diperlihatkan, kalau memang itu melanggar aturan. Kalau tidak melanggar, itu tidak harus dipermasalahkan," kata pengamat politik Tasikmalaya, Asep M Tamam.
Lanjut Asep, saat ini Partai Gerindra dan PKB sudah sepakat berkoalisi, namun belum menentukan sosok wapres yang akan mendampingi Prabowo sebagai capres.
"Gerindra - PKB itu sudah klop. Tapi kan untuk pemilihan wakil (Wapres) itu kan belum klop. Artinya elekbilitasnya (Cak Imin) masih rendah. Tapi berkaca dari 2019, ternyata yang dipilih untuk menjadi bakal Calon Wakil Presiden itu sama sekali tidak ada yang masuk ke elektabilitas," ujarnya.
Asep Mencontohkan pencalonan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin pada saat itu disandingkan pada akhir - akhir masa pemilihan. Ia pun memprediksi pencalonan Wapres Prabowo akan terjadi di akhir waktu atau injuri time.
"Ma'ruf Amin pada waktu itu sama seperti itu. Jadi untuk bakal calon Wakil (Wapres) itu sebenarnya biasanya di akhir - akhir di injuri time. Termasuk masalah Prabowo juga saya yakin akan diumumkan pada injuri time," pungkasnya.
(dai/ fis)
Load more