Indramayu, tvOnenews.com - Pascadidemo oleh ratusan massa Forum Indramayu Menggugat, aktifitas pondok pesantren mah'ad Al Zaytun, kembali normal. Baik karyawan Ponpes maupun para pekerja mulai beraktivitas kembali.
Kendati pagar berduri masih membentang di depan gerbang utama Pondok Pesantren Al Zaytun, namun para pekerja hilir mudik memasuki pondok pesantren Al Zaytun. Sejumbal satpam pun di siagakan di gerbang utama ponpes.
Sebelumnya ratusan massa yang tergabung dalam forum indramayu menggugat, mendatangi Ponpes al Zaytun.
Dalam seruan aksi tersebut terdapat lima tuntutan. Usut tuntas dugaan ajaran sesat Al Zaytun, libatkan MUI dan Kemenag, usut tuntas tindak pidana pemerkosaan, atas laporan inisial KR yang diduga korban pemerkosaan Panji Gumilang, tegakkan U-U-P-A tentang kemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah, diduga Al Zaytun merampas tanah rakyat, hentikan pembuatan dermaga khusus Al Zayun serta Al Zaytun tidak ada manfaat sama sekali untuk masyarakat sekitar.
Sementara sekitar 10.000 massa disiagakan pondok pesantren al Zaytun untuk menyambut kedatangan demo yang digelar oleh Forum Indramayu Menggugat, untuk menyuarakan tuntutannya.
Aksi yang mendapatkan pengawalan ketat petugas kepolisian ini berjalan dengan tertib. Meski demikian massa berjanji jika tuntutan mereka tidak terpenuhi massa akan mengelar aksi serupa dengan massa yang lebih besar.
Sementara itu, Panji Gumilang mengaku bahwa dirinya adalah seorang komunis.
“Saya komunis, anak-anakku sekarang China umur kemajuannya 25 tahun diukur dari tahun 1998. Pada 1998 Indonesia sudah naik hampir bersamaan dengan China dipotong, hancur lagi nol lagi, China naik terus menjadi raksasa segala hal,” kata Panji Gumilang dilansir akun TikTok @inverno.channel.
Panji Gumilang menyebut, ekonomi China adalah kekuatan dunia yang dapat menyalip kapitalis Amerika Serikat dan Eropa.
“China sebagai pendatang baru harus kuat daripada raksasa tua. Kaum kapitalis Eropa sudah hidup ratusan tahun kaya, kapitalis AS ratusan tahun sudah tua,” jelas Panji Gumilang.
Sedangkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu secara tegas menyebut ajaran di ponpes Al- Zaytun sudah sangat menyimpang. Warga pun diminta MUI untuk tidak ikut pendidikan di ponpes Al Zaytun.
Ketua MUI Indramayu KH M. Syatori mengatakan syariat Islam yang diajarkan oleh ponpes Al Zaytun sangat tidak sama dengan umat Islam pada umumnya. Ajaran di Ponpes Al Zaytun seperti ibadah haji tidak mesti ke Mekkah, tata cara salat dengan perempuan di saf depan, dan puasa dianggap tidak umum. MUI pun mendesak pemerintah segera hadir dan menyelesaikan kemelut di AL Zaytun yang diramaikan sendiri oleh orang-orang di dalamnya.
"Al Zaytun dengan segala yang terjadi di akhir-akhir ini. Pertama bahwa Al Zaytun, syariat yang dikembangkan sangat tidak sama dengan tata cara peribahan umat Islam pada umumnya, salatnya, puasanya, hajinya, bahkan viral di media sosial haji tidak harus di Mekkah atau Madinah, cukup haji di Indonesia sebab disamakan bahwa negara Indonesia tanahnya adalah tanah yang suci. Itu sangat tidak sesuai sekali dengan syariat-syariat islam pada umumnya," ujar dia, Jumat (16/6/2023).
MUI juga meminta kepada masyarakat Indramayu secara khusus untuk tidak mengikuti pendidikan di ponpes tersebut. Mengingat, mulai dari akidah hingga cara pandang beribadah yang dilakukan oleh ponpes Al Zaytun sudah sangat berbeda.
"Yang kedua kami meng imbau kepada seluruh masyarakat Indramayu khususnya jangan ikut berpendidikan di Al Zaytun sebab ketidaksamaan akidah, ketidaksamaan cara pandang dalam beribadah, syariat-syariat yang dilakukan oleh mereka dengan alasan agar jangan sampai terjadi kontradiksi dengan masyarakat, dengan para orang tuanya. Indramayu daerah yang sudah tenang jangan sampai diwarnai dengan hal-hal perbedaan yang tidak berarti. Yang ketiga mohon kepada pemerintah agar segera hadir dalam rangka menyelesaikan keresahan, kegaduhan masyarakat di Indramayu bahkan di Indonesia yang menyaksikan viralnya syariat-syariat Islam cara mereka, kami memohon kepada pemerintah segera selesaikan kemelut-kemelut keresahan kegaduhan yang terjadi di masyarakat gara-gara viralnya dan di viralkan oleh mereka," pungkas dia.
Sebelumnya, viral berbagai statement dari Panji Gumilang, pimpinan AL-Zaytun terkait pandangannya terhadap berbagai hal. Yang paling ramai yakni soal tata salat, mazhab hingga haji yang dianggap bersebrangan dengan islam.(ebs)
Load more