Depok, tvOnenews.com - Investigasi terhadap dugaan ajaran menyimpang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, berlangsung mulai hari ini oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan dirinya harus tabayyun dalam menanggapi kasus tersebut.
Ditemui usai melakukan ground breaking sebuah rumah sakit di kawasan Bojongsari, Depok, bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Kang Emil sapaan akrabnya mengatakan investigasi yang akan dilakukan adalah agar tidak hanya mendengar dari media sosial saja.
Diakui Kang Emil, selama ini banyak pihak yang akan menggali informasi dan data kerap ditolak oleh pihak Ponpes Al Zaytun, sehingga sulit untuk mengungkap kebenaran yang ada. Selain itu menurutnya, tim investigasi akan bekerja selama tujuh hari untuk mengumpulkan informasi dan data.
"Hari ini diturunkan tim investigasi karena selama ini semua yang mencari fakta dan datanya sering ditolak dan sebagainya ya," ungkapnya.
Kang Emil pun meminta agar pihak pemilik maupun pengelola Ponpes Al Zaytun agar kooperatif dalam proses investigasi ini. Jika tidak kooperatif maka mereka dinilai melawan hukum.
"Kalau tidak kooperatif tentunya disimpulkan berarti mereka tidak taat pada aturan, melawan upaya hukum dan lainnya. Manti ada konsekuensi yang tentunya akan kita sampaikan," pungkasnya.
Load more