Rafani mengatakan jika memang benar ada penerimaan santri non muslim dan ada tempat ibadah non muslim ini makin menunjukkan bahwa Panji Gumilang mencampuradukan keyakinan.
"Ini dalam bahasa agamanya talbis mencampuradukan satu keyakinan dengan keyakinan yang lain. Mungkin bahasa populernya sinkretisme, jika memang itu betul, tentu makin menguatkan bahwa Panji Gumilang itu mengembangkan aliran Isa bugis," katanya.
"Isa bugis itukan sudah resmi dilarang kemudian dari Isa Bugis itu lahir lembaga kerasulan. Jika melihat Panji Gumilang pernah juga tercatat dalam lembaga kerasullan itu," ungkapnya.
Menurutnya, ciri dari Panji Gumilang yaitu sinkretisme, mencomot ajaran agama tertentu dengan agama yang lain lalu dicampuradukan.
Rafani mencontohkan ucapan salam dengan salam Yahudi, shalat yang bercampur jelas tidak boleh, dalam Al Quran mencampuradukkan yang hak dan yang batil.
"Ini Makin menantang bagi kita untuk lebih menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang Al Zaytun. Kedua masyarakat juga makin sensitif karena muncul kontroversi baru. Kita berharap harus segera ada penyelesaian hukum terhadap Panji Gumilang ini," ungkapnya.
Load more