Dodi berharap, uang tabungan anaknya yang dibawa kabur mantan kepala sekolah itu bisa segera dicairkan. Jika tidak, Dodi pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam hal ini Dinas Pendidikan turun langsung menyelesaikan kasus ini.
"Harapannya tidak ada kata lain, kecuali tabungan kami segera dikembalikan ke kami. Kalaupun tidak bisa dikembalikan tolong pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan yang menangani sekolah dasar hadir dalam menyelesaikan masalah ini," ujar Dodi.
Dodi menyebut, hasil aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh tatusan orang tua siswa kemarin diputuskan uang tabungan itu akan dicairkan pada tanggal 30 Juli 2023. Namun, jika tak kunjung dibagikan, orang tua siswa akan kembali menyelenggarakan aksi.
"Hasil kemarin aksi unjuk rasa, janjinya tanggal 30 Juli. Jika tidak ada realisasi, kami akan aksi lagi. Kemarin alhamdulillah dari pemda Kabid Disdik datang ke sini musyawarah, tapi ketika ditanya masalah susi, mereka masih bingung. Kalau dari Disdik tidak bisa menyelesaikan masalah ini, kami akan audiensi Bapak Bupati sebagai kepala pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya," pungkas Dodi.
Sebelumnya, ratusan orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakemitan 3, di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, menggeruduk pihak sekolah untuk mengembalikan uang tabungan anaknya, Sabtu (22/07/2023). Para orangtua ini tak bisa mencairkan uang tabungan mereka yang raib dibawa oleh oknum Plt Kepala Sekolah (Kepsek).
Kisruh tabungan siswa ini telah terjadi sejak bulan Juni 2023 lalu, biasanya para orangtua siswa bisa mencairkan uang tabungannya sebelum proses kenaikan kelas. Namun, dijelaskan pihak sekolah uang tabungan tersebut dikuasai oleh mantan Plt Kepsek SDN 3 Pakemitan berinisial IS yang juga merangkap jabatan sebagai Kepsek definitif di SDN 1 Pakemitan.
Load more