Garut, tvOnenews.com - Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menanggapi kasus kebocoran data pribadi 407 warganya yang dijadikan anggunan pinjaman fiktif "Bank Emok". Helmi menyoroti lemahnya proses verivikasi pencairan pinjaman yang menyebabkan banyak pihak yang dirugikan.
Helmi menyebut akibat kelalaian tersebut menimbulkan 2 korban sekaligus. Korban pertama adalah 407 warga desa yang namanya dicatut, dan korban kedua adalah PT. PNM yang menderita kerugian materiil.
Ia juga menganggapi proses pencairan pinjaman yang diberikan PT PNM terlalu mudah, sehingga menabrak proses verifikasi pencairan.
"Mau dipermudah kan proses verifikasi kan harus, ini bagai mana verifikasinya, saya kira dipermudah pinjaman, prosedural utama ini kan perlu verifikasi. Kalo prosedurnya dihilangkan sama sekali ya terjadi seperti ini," tambahnya.
Selain itu, saat ini Kepolisian Resor (Polres) Garut masih menyelidiki bocornya data warga. Saat ini sejumlah saksi sudah diperiksa termasuk perangkat desa.
"Masih berkordinasi dengan PNM, masyarakat, dan pihak Desa. Sampai data terakhir baru 358 warga yang terverifikasi itu dari jumlah seluruhnya 407 orang, jadi ada sekitar 49 orang lagi yang belum terverifikasi," kata Ipda Adi Susilo.
Selain itu, rencananya polisi akan memeriksa pihak PNM pada Selasa (25/07/2023) besok untuk dimintai keterangannya. PNM sendiri juga telah melakukan validasi dan verifikasi atas 407 warga yang namanya masuk sebagai peminjam.
(thh/ fis)
Load more