Misyar mengaku, program Simpel telah digaungkan sejak dulu ke sekolah-sekolah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ada di Priangan Timur dan perbankan. Bahkan, pihak OJK telah mengeluarkan surat edaran agar para siswa mengikuti program Simpel tersebut.
"Program Simpel tadi secara masif sudah disampaikan ke sekolah - sekolah. Kita di Priangan Timur bekerjasama dengan 7 Kota Kabupaten dan Perbankan. Di setiap kota dan kabupaten sudah mengeluarkan surat edaran agar mereka ikut program tadi. Dengan tujuan tadi supaya siswa gemar menabung dari sejak usia dini," ungkapnya.
Misyar mengimbau masyarakat terutama orang tua siswa dan pihak sekolah agar menitipkan uang tabungannya ke perbankan. Tujuannya, agar terjamin risikonya dan sudah jelas diawasi oleh OJK. Berbeda dengan disimpan di sekolah yang sulit diawasi keamanannya.
"Dari sisi kebijakan produk sebetulnya sudah ada, sekarang tinggal kembali ke sekolahnya, bagaimana menggerakan siswanya nabung ke Perbankan. Kenapa ke Perbankan, supaya jelas risiko sudah terjamin diawasi OJK, ada LPS juga, dibanding disimpan di guru atau di sekolah yang sulit dimonitor," pungkas Misyar.
Sebelumnya, ratusan orang tua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakemitan 3, di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, menggeruduk pihak sekolah untuk mengembalikan uang tabungan anaknya, Sabtu (22/7/2023) lalu. Para orang tua ini tak bisa mencairkan uang tabungan mereka yang raib dibawa oleh oknum Plt Kepala Sekolah (Kepsek).
Kisruh tabungan siswa ini telah terjadi sejak bulan Juni 2023 lalu, biasanya para orang tua siswa bisa mencairkan uang tabungannya sebelum proses kenaikan kelas. Namun, dijelaskan pihak sekolah uang tabungan tersebut dikuasai oleh mantan Plt Kepsek SDN 3 Pakemitan berinisial IS yang juga merangkap jabatan sebagai Kepsek definitif di SDN 1 Pakemitan.
Load more