Bogor tvOnenews.com - Akibat hujan yang tidak kunjung turun selama dua pekan terkahir di sekitar hulu Sungai Ciliwung yang berada di kawasan Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa mengering dan berada di titik nol.
Menurut Subhan, penjaga Bendung Katulampa, saat ini air yang mengalir ke arah hilir Jakarta hanya berkisar antara 200 hingga 300 liter saja per detik.
Sementara, menurut Dr. Budi Susetyo, dosen Ilmu Lingkungan Fakutas Tekhnik dan Sains Universitas Ibnu Khaldun Bogor, kekeringan di sungai Ciliwung dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor alam maupun faktor manusia. Namun penyebab umumnya antara adalah seperti pola curah hujan yang tidak menentu yang diakibatkan oleh efek fenomena El-Nino. Kemudian perubahan iklim global turut mempengaruhi pola cuaca dan curah hujan termasuk di wilayah Ciliwung. Selain itu, penyusutan luasan Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat Alih fungsi lahan dan konversi hutan menjadi pemukiman atau lahan pertanian.
"Langkah yang diperlukan ya langkah-langkah konservasi, pengelolaan DAS berkelanjutan, pengendalian pembangunan infrastruktur, upaya pelestarian DAS, serta upaya mengadopsi praktik pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan." terang Wakil rektor Universitas Ibnu Khaldun saat dihubungi via telpon.
Lebh lanjut Budi menjelaskan, pengambilan air berlebihan melebihi kapasitas regenerasi alaminya untuk keperluan irigasi, industri, atau konsumsi domestik juga dapat menyebabkan kekeringan sungai Ciliwung.
Load more