Bogor, tvOnenews.com - Warga di kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat mulai kewalahan mencari sumber air bersih.
Perwakilan warga Kampung Taman Sari, Desa/Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor terpaksa harus menyusuri Sungai Ciapus.
Sebanyak tujuh orang berjalan kaki menyusuri Sungai Ciapus dengan tujuan bagian hulu.
Setelah berjalan sejauh tujuh kilometer mereka akhirnya menemukan sebuah kubangan air.
Dengan menggunakan pipa paralon ukuran 5 inci, warga memasang agar air bisa tetap mengalir.
Teddy Alif, salah seorang warga yang ikut dalam rombongan mengaku sejak masuknya musim kemarau air bersih sudah sulit. Terutama sumur-sumur di rumah kampungnya mulai mengering.
"Biasanya ga harus sampe hulu, sampe Citiis jg udah ada. Biasanya gede airnya udah bisa mengaliri 8 desa di satu kecamatan," kata Teddy kepada tvOnenews, Senin (7/8/33).
Citiis merupakan sebuah daerah yang dialiri Sungai Ciapus. Biasanya di daerah Citiis bisa menjadi andalan sebagai penampungan air.
Teddy menceritakan setelah menemukan kubangan, warga mulai memasang di kubangan tersebut.
Namun apabila aliran sungai deras menjadi percuma karena pipa bergeser bahkan hancur.
"Jadi si tukang harus rutin 2 minggu sekali ngecek atau setelah air besar harus dicek lagi. Padahal beresiko cari sumber begitu terutama kalo banjir bandang kita ga bs lari kemana-mana, tebing kanan kiri tinggi-tinggi," ungkapnya.
Hingga saat ini Teddy mengaku bersama warga selama ini patungan per Kepala Keluarga (KK) Rp75-100 ribu untuk satu tangki.
Sementara satu tangki air berisi kurang lebih berisi lima ribu liter untuk satu RT.
"Dari patungan bisa dpt 2 tangki se RT lah paling kebagiannya," keluhnya.(ehl/muu)
Load more