Bukan hanya jeratan bunga yang membengkak jika telat membayar, Dadang juga kerap mendapat teror ke ponsel miliknya berupa pesan singkat dan panggilan dari "Debt Collector".
Tak hanya harta warisan yang amblas "ditelan" Pinjol, menurut Dadang perabot dirumahnya pun banyak yang dijual untuk membayar utang pinjolnya. Bahkan keluarganya pun juga kerap terabaikan.
"Maaf saya bahkan sudah jarang bermesraan dengan istri saya karena tiap hari harus mikir bagaimana caranya melunasi itu, dan juga jalan jalan bersama anak anak juga sudah jarang dua kali lebaran saya sedih gak bisa ngajak anak anak lebaran harus tetap buka pangkas demi terkumpul buat cicilan pinjol,"ungkapnya.
Dadang pun mengimbau bagi kaum muda untuk tidak mencoba aplikasi pinjol, selain data akan disebar tentu dengan pinjol bisa merugikan keluarga dan yang lainnya.
"Saya mencoba bertanggung jawab tapi sebenernya nyesel pengen dilunasi pengen udah gak pakai lagi karena ini masih ada saya terpaksa harus kerja lebih keras sebagai tukang pangkas rambut."ungkapnya.
Load more