Tasikmalaya, tvOnenews.com - Sejumlah perahu nelayan di Dermaga Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, karam akibat dihantam gelombang tinggi, Jumat (18/08/2023) pagi.
Gelombang tinggi itu melanda perairan Pantai Selatan Tasikmalaya sejak Selasa (15/08/2023) lalu. Yang paling parah terjadi pada, Kamis (17/08/2023) malam , ombak tiba-tiba naik setinggi 2,7 meter dari posisi awal.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi mengatakan, akibat dari gelombang tinggi itu sedikitnya ada 3 perahu nelayan yang rusak dan hancur. Saat ini, sedang dievakuasi secara gotong royong.
Guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, kata Dedi, sejak tanggal 15 Agustus 2023 lalu hingga saat ini, seluruh nelayan di Dermaga Pamayangsari tak melaut.
"Sekarang para nelayan berhenti total melaut, sejak tanggal 15 Agustus udah mulai pada takut melaut," ucapnya.
Selain akibat gelombang tinggi, karamnya perahu para nelayan ini juga diakibatkan kecilnya lahan dermaga. Dermaga Pamayangsari yang berkapasitas 100 perahu, saat ini diisi oleh 200 perahu. Sehingga, ketika dihantam gelombang tinggi otomatis perahu saling bertabrakan.
"Ini juga akibat benturan perahu, karena pelabuhannya kecil. Kapasitas paling banyak 100 perahu, sekarang sudah hampir 200 perahu yang ada di dermaga ini. Namun, kalau sudah diperbaiki bisa sampai 300 perahu yang bisa bersandar di sini, karena sebelah timur masih ada lahan masih bisa diperpanjang," ujar Dedi.
Dedi berharap, pemerintah bisa secepatnya memberikan solusi berupa bantuan revitalisasi dermaga. Sebelumnya, para nelayan dijanjikan revitalisasi Dermaga Pamayangsari ini oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil, tertapi hingga saat ini tak ada realisasi.
"Saya harap pemerintah bisa membantu merevitalisasi dermaga ini. Kalau Pemerintah Provinsi gak bisa, diharapkan Pemerintah Pusat yang turun. Janji Ridwan Kamil bohong, dulu janjinya diperbaiki dan diperlebar tapi sampai sekarang gak diperbaiki. Pas tahun 2020 katanya alasannya Covid-19, sampai sekarang belum juga diperbaiki," pungkas Dedi.
(dai/ fis)
Load more