Bogor, tvOnenews.com - Memasuki bulan keempat musim kemarau Pemerintah Kabupaten Bogor mulai memberlakukan status tanggap darurat kekeringan, setelah sebelumnya berstatus siaga.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bogor (BPBD) sebanyak 69 desa/ kelurahan dari 22 kecamatan telah disalurkan air bersih.
"Sekarang mulai tanggap darurat karena mengikuti perkembangan ya karena kemarin disampaikan kisaran kecamatannya masih sampai 10 kecamatan sekarang 22 ya sudah diatas 50 persen," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Agus Suyatna, Kamis (24/8/2023).
Lanjut Agus, seiring banyaknya permintaan air bersih maka Pemkab Bogor sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan. Artinya jika sudah menyangkut tanggap darurat ini segala upaya harus dikerahkan oleh Pemda Bogor baik peralatannya, SDM nya dan anggarannya juga sudah harus mendukung.
"Makanya nanti rencananya kita hari Senin, Insya Allah mudah-mudahan perintah pak Sekda sebagai kepala BPBD ex officio untuk mengadakan rapat koordinasi," terang Agus.
Dari data BPBD, ada beberapa penambahan desa yang membutuhkan air bersih. Ada lima desa di tiga kecamatan yang bertambah di luar data yang sudah dikeluarkan BPBD per hari Kamis (24/8/2023).
Antara lain, Desa Galuga, Desa Dukuh, Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang, Desa Pasirmukti Kecamatan Citeureup, Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang.
"Selanjutnya ini harus melibatkan semua SKPD, Leading Sector, TNI-Polri. Jangan sampai ada masyarakat kita yang kesulitan air sementara pemerintah tidak hadir disitu," ulas Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor ini.
Daerah yang diidentifikasi mulai kritis antara lain, Kecamatan Jonggol, Kecamatan Cariu dan Kecamatan Tanjungsari. Karena memang daerah tersebut adalah daerah yang tangkapan airnya kurang.
“Pokoknya daerah-daerah yang memang Selatan juga susah seperti daerah Cisarua kemudian daerah data di kami tuh Cijeruk, Bogor Barat mulai dari Cigudeg, Jasinga dan mulai melebar,” ungkap Agus. (ekh/ade)
Load more