Cirebon, tvOnenews.com - Memasuki hari ketiga, kepulan asap yang berasal dari kebakaran TPA Kopiluhur di Kota Cirebon, Jawa Barat, masih terlihat di sejumlah titik. Untuk manangani kebakaran tersebut petugas gabungan berjibaku mengupayakan proses pemadaman agar tidak meluas ke area permukiman warga. 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo mengatakan, 70 persen kebakaran TPA Kopiluhur saat ini sudah bisa ditangani. Ia menyebut ada ribuan warga yang terdampak akibat kebakaran TPA Kopiluhur.

"Jadi kami tegaskan tidak ada pengungsi dalam artian dievakuasi ke posko yang ada warga terdampak asap sejak Sabtu bahkan kepulan asap sampai ke kecamatan dan sebagian ruas tol Palikanci sehingga mengganggu jarak pandang," kata Andi Wibowo kepada wartawan, Senin (11/09/2023).

Andi memastikan sejak awal terjadi kebakaran tim dari Dinkes Kota Cirebon terus bergerak ke rumah warga. Tugasnya adalah melihat kondisi warga secara langsung dan melaporkan setiap perkembangan yang ada. 

Lanjut Andi, dari 1,5 Hektar lahan yang terbakar, kini hanya tinggal 500 Meter Persegi saja yang masih belum padam.
 
"Penanganan tetap kami lakukan terus karena meskipun sudah padam diatas belum tentu di bagian bawah tumpukan sampah juga padam. Tumpukan sampah yang sudah tahunan ini mengasilkan gas metan," kata Andi.

Sementara itu, Lurah Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Mardiansyah mengatakan, ada 3 Rukun Warga (RW) yang terdampak kebakaran TPA Kopiluhur.

Menurutnya ada 15 ribu warga yang terdampak dari kebakaran tersebut. Namun sampai saat ini masih belum ada warga yang mengungsi ke tempat lain. 

"Tercatat ada 25 ribu sampai 30 ribu jiwa terdampak kebakaran TPA Kopi Luhur sejak hari pertama," katanya.

(esn/ fis)