Menurut Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait, jika masyarakat tetap menolak direlokasi, Indonesia disebut akan mengalami banyak kerugian, karena bisa dipastikan investor Xinyi Glass Holdings Ltd gagal masuk ke Pulau Rempang.
"Sayangnya, proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City tersebut berjalan alot karena warga Kampung Tua, Pasir Panjang di Pulau Rempang menolak direlokasi," kata Ariastuty, Senin (25/9/2023).
Padahal, kata Ariastuty, rencana Rempang Eco City dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana jika Xinyi Glass Holdings Ltd mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia?
Menurut Ariastuty, jika nanti insvestor Xinyi Glass Holdings berhasil berjalan di Rempang, masyarakat akan mendapat banyak dampak positif.
"Pertumbuhan realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan," ujarnya.
Sehingga, menurut dia, investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat.
Load more