"Sebenarnya kejadian ini tidak akan terjadi, kalau polisi mengamankan di waktu kejadian sebelumnya. Penghancuran rumah, di dalam rumah dan di luar rumah, harusnya di situ polisi mengamankan," ungkapnya.
Poniah mengaku sempat khawatir sejak kejadian pertama hingga ketiga. Dan ketakutannya akhirnya terjadi, ada korban jiwa yang tak lain adalah suaminya sendiri.
Poniah menyebut jika penyebab sang menantu bulenya kerap mengamuk, bukan karena masalah uang yang kerap dikirim oleh sang anak.
"Tidak benar. Itu anak ibu mengirimkan uang Rp5,5 juta untuk penggantian kerugian yang sudah diamuk sama dia. Dan mengirimkan uang dari rekening anak saya itu murni uang anak saya," tuturnya.
Poniah menyebut jika sang anak sudah menikah dengan sang bule selama kurang lebih dua tahun. Keduanya bertemu di media sosial kemudian menikah.
"Pekerjaan pelaku (bule) berkebun, ia senang berkebun. Dia tanam-tanam yang dia suka," katanya.
Poniah berharap menantunya dapat dihukum seberat-beratnya dan didenda sebesar-besarnya.(atw/rfi)
Load more