Bandung, tvOnenews.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan sejumlah aktivis 98 tidak diizikan melakukan kegiatan di dalam Gedung Indonesia Menggugat (GIM).
Izin kegiatan dibatalkan secara mendadak oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk melakukan diskusi di dalam Gedung Indonesia Menggugat dengan alasan dikhawatirkan gedung tersebut dijadikan kampanye politik.
Namun demikian, sejumlah aktivis 1998 dan dan petani di Jawa Barat yang tergabung Change Indonesia, relawan pendukung Anies dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar tetap menggelar pertemuan dengan Anies di halaman Gedung Indonesia Menggugat.
Anies mengatakan meskipun kegiatan itu tidak bisa dilakukan di dalam Gedung Indonesia Menggugat, namun dirinya mengaku senang dapat bertemu dengan para aktivis 1998 di Gedung Indonesia Menggugat.
Ia menilai para aktivis yang hadir memiliki rekam jejak perjuangan yang baik.
"Saya senang sekali karena bertemu dengan teman-teman aktivis. Ini adalah teman-teman yang memiliki rekam jejak berjuang agar Indonesia lebih baik. Rekam jejak memperjuangkan yang tersingkirkan dan terkalahkan," kata Anies, Minggu (8/10/2023).
Dengan dukungan para aktivis 1998 yang tergabung di Change Indonesia, ia mengapresiasi langkah yang diambil para aktivis sekaligus semakin meyakinkan dirinya bahwa tengah berada di rel yang benar.
"Mereka berkumpul menyatakan sikap mendukung pasangan AMIN dan kami sampaikan apresiasi terima kasih. Buat kami lebih semangat peristiwa ini (penolakan tempat) malah yakin kita berada di rel yang benar," kata dia.
Anies melanjutkan manifesto yang dimandatkan para aktivis 1998 kepada dirinya akan dibawa untuk diperjuangkan terus.
Ketua Presidium Change Indonesia Eko Arif Nugraha mengatakan para aktivis 1998, petani dan organisasi masyarakat sipil lainnya memberikan mandat kepada pasangan AMIN untuk memperjuangkan masyarakat.
Ia menilai kondisi saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
"Seperti tadi kami ingin menggelar kegiatan harus ke sana ke mari. Izin saja malah dibatalkan. Padahal gedung tersebut sebelumnya pada September lalu digunakan relawan salah satu bacapres lain," ungkapnya. (cep/nsi)
Load more