tvOnenews.com - Pimpinan Dewan Sepuh atau Sesepuh Buntet Pesantren Cirebon, KH. Adib Rofiudin Izza menyatakan apa yang disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Sigit Listio Prabowo mengenai kemunculan sel-sel tidur yang terafiliasi terorisme merupakan bentuk kewaspadaan kepolisian untuk menjaga keamanan negara.
Pernyataan Kapolri mengenai hal tersebut dikritik anggota DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka. Rieke menilai pernyataan Kapolri merupakan pengalihan isu mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden.
Adib mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang di masyarakat. Adib mengatakan, akhir-akhir ini, ada beberapa isu yang akan mengadu domba tentang ketenangan masyarakat, baik isu yang muncul dari pejabat, anggota dewan, tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang menyatakan bahwa isu tentang perang Israel dan Palestina adalah untuk mengalihkan masalah putusan MK.
"Ini adalah jelas akan berpotensi untuk mengadu domba lapisan masyarakat. Dan juga pernyataan Kapolri dengan adanya Palestina dan Israel akan menumbuhkan sel- sel baru terorisme dan ada ada itu bisa dibenarkan. Ini bentuk kewaspadaan Polri dalam menjaga keamanan bangsa dan negara," kata nya Minggu (05/11/2023).
Meski demikian, Kiai Adib juga sependapat dengan isu yang muncul dari pihak kepolisian, bahwa perang Palestina-Israel ini berpotensi akan menumbuhkan sel-sel terorisme di Indonesia.
"Pernyataan Bapak Kapolri, Bapak Jenderal Listiyo Sigit dengan adanya isu perang Palestina-Israel akan menumbuhkan sel-sel terorisme dan ada penangkapan itu juga dibenarkan. Karena dengan adanya isu-isu Palestina-Israel akan membuat tumbuh subur kembali para teroris untuk masuk menunggangi dan akan memanfaatkan kepada keadaan kekisruhan dan kekeruhan bangsa yang tertuju pada isu Palestina dan Israel," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk sepenuhnya menyerahkan masalah tersebut kepada pihak berwenang dalam hal ini adalah pemerintah, kepolisian, dan TNI. Hal itu untuk menghindari terjadinya provokasi dan adu domba.
"Untuk menangani hal-hal tersebut agar semua bangsa indonesia tidak teradu domba tidak tercabik-cabik dan kita semua menjadi bangsa yang Insya Allah akan diberkahi oleh Allah SWT dengan kedamaian, dengan kesantunan, dengan keberkahan," ujarnya.(esn/chm)
Load more