Keluarga korban mengira bahwa pelaku merupakan algojo alias eksekutor profesional, karena membuat korban terluka parah hingga kondisinya kritis. Hampir seluruh tulang di wajah cidera, bahkan retak dan patah.
Apalagi korban seolah sudah menjadi target utama karena korban diserang ketika sendirian, saat hendak beraktifitas rutin, yaitu keluar rumah pada saat Subuh.
"Sepertinya pelaku tahu bahwa anak saya memang setiap hari keluar rumah Subuh. Memang setiap hari harus ke pasar, kan berjualan daging sapi. Karena memang rumah dengan lokasi berjualan dekat, kadang anak saya jalan kaki, kadang juga pakai motor, tapi pas kejadian anak saya memang jalan kaki," kata Odang, orang tua korban.
Odang juga mengantongi rekaman CCTV saat pelaku mengeksekusi korban. Bukti CCTV tersebut selanjutnya telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Terlihat di CCTV, korban diserang oleh eksekutor pukul 04.12 WIB Subuh. Kalo mau menduga-duga ya seperti pelaku ini tahu bahwa target akan keluar jam segitu. Kemudian luka pada korban pun terbilang luar biasa, retak tengkorak mata kanan, hidung patah, terus cidera punggung dan leher, seperti pelakunya profesional," jelasnya.
Kini korban telah dirujuk ke salah satu rumah sakit di Bandung, karena rumah sakit di Garut kekurangan alat untuk proses operasi.
Rencananya Rivan akan dioperasi pada Sabtu (18/11/2023) di RS Borromeus Bandung.
Load more