Tasikmalaya, tvOnenews.com - Dunia maya dihebohkan dengan kisah seorang bayi yang baru lahir dengan bobot 1,7 kilogram meninggal diduga setelah mendapatkan pelayanan buruk di sebuah klinik kesehatan, di Kota Tasikmalaya, pada Selasa (14/11/2023) lalu. Pihak keluarga yang mendatangi klinik itu pun mengamuk karena menilai kurangnya transparansi petugas klinik.
Informasi yang dihimpun, bayi itu diduga tak mendapatkan perawatan medis yang optimal dari pihak klinik. Bahkan, bayi itu pun justru diselimuti kain tebal yang seharusnya diurus di dalam inkubator. Pihak keluarga pun merasa kecewa lantaran sempat merasa dibiarkan oleh pihak klinik, saat ibu sang bayi sedang mengalami kontraksi.
"Adik saya tidak mendapatkan pelayanan yang baik oleh bidan di klinik itu, bahkan sempat melihat bidannya main handphone padahal ibunya sudah kesakitan karena bayi mau keluar," kata Seorang Keluarga korban, Nadia Anastasya Armila, saat dikonfirmasi, Selasa (21/11/2023).
Menurut Nadia, pihaknya juga tak terima atas prosedur dan pelayanan buruk di klinik tersebut, yang menyuruh pulang bayi tanpa adanya berkas atau surat pengantar kepulangan, serta rekam medik dari pihak klinik ataupun informasi lebih detail mengenai kondisi bayi tersebut.
"Saya keberatan saat besoknya pagi hari disuruh pulang sama pihak klinik tanpa adanya surat kepulangan. Setelah pulang, kondisi bayi ada sesak nafas sampai enggak ada respons," ucapnya.
Beberapa saat setelah bayi meninggal, pihak keluarga pun sempat mendatangi klinik tersebut. Namun, yang biasanya klinik beroperasi 24 jam tiba - tiba tutup dan semua gerbang terkunci. Karena tak kunjung ada kejelasan, akhirnya pihak keluarga mendatangi Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya untuk meninta perlindungan dan berdiskusi.
"Kami mencoba meninta perlindungan dan meminta difasilitasi kepada pihak Dinkes. Kami akhirnya diterima secara resmi mengadukan kejadian ini," ujar Nadia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti peristiwa tersebut setelah menerima aduan dari pihak keluarga korban. Pada hari Senin kemarin pun, pihaknya memanggil pihak klinik untuk mengkonfirmasi permasalahan tersebut.
"Kami langsung tindaklanjuti, kemarin hari Senin kita panggil dari pihak klinik untuk meminta konfirmasi terkait hal pelayanan yang diberikan. Untuk keluarga kita tangguhkan karena kita memahami karena masih berduka," kata Uus Supangat.
Menurut Uus, saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian dari tim ad hoc yang sudah dibentuk untuk melakukan investigasi dan penyelidikan terkait keluhan-keluhan yang disampaikan pihak keluarga bayi. Tim ad hoc ini akan bekerja selama 14 hari ke depan, sesuai dengan undang - undang yang berlaku.
"Kita sudah bentuk tim ad hoc yang berisikan tenaga profesi, asosiasi pendidik dan tokoh masyarakat. Terkait keluhan kelalaian yang disampaikan atau dugaan malpraktik kita masih menunggu hasilnya," ujar Uus. (dai/ebs)
Load more