Nisa menambahkan, saat dirinya sudah tiba di rumah, kondisi bayi drop. Anak pertamanya itu mengalami sesak nafas. Hingga akhirnya, lanjut Nisa, ia menelpon klinik tetapi tak ada jawaban. Saat bayi meninggal pun, pihak keluarga mendatangi klinik tetapi tak beroperasi padahal sebelumnya selaku buka 24 jam.
"Selama di rumah, nafas bayi sesak dan lemas. Kami telepon pihak klinik, tidak ada jawaban. Padahal itu penting. Kami mau tahu penanganan pertama gimana. Selasa malam, bayi tidak bergerak. Kami ke sana, tutup. Padahal kan penting dan darurat. Klinik juga 24 jam," pungkasnya.
Saat ini, Nisa dan keluarga tengah meminta pertanggung jawaban klinik bersalin tersebut dengan melaporkan kasusnya ke Polres Tasikmalaya Kota. (dai/mii)
Load more