Cirebon, tvOnenews.com - Satreskrim Polresta Cirebon berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap seorang ibu rumah tangga beranak satu di RT 05 RW 03 Desa Cengkoak, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Pelaku tak lain adalah suami siri korban yang cemburu dan ditolak saat meminta rujuk balik. 

Kejadian pembunuhan yang membuat geger warga Desa Cengkoak pada Minggu (26/11/2023) dini hari berhasil terungkap dari hasil penyelidikan dan olah TKP dari Satreskrim Polresta Cirebon dan Reskrim Polsek Dukupuntang.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, polisi langsung dapat mengidentifikasi terduga pelaku. Dalam 36 jam setelah kejadian, polisi berhasil mengamankan pelaku yang buron ke Jakarta Timur.

Kapolresta Cirebon, Kombes Arif Budiman mengungkapkan, pelaku berinisial OS (47) adalah suami siri dari korban. Adapun motif yang menjadi latar belakang pelaku adalah cemburu, karena di malam yang sama korban didatangi oleh laki-laki lain.

“OS menyuruh orang untuk mengecek rumah korban. Ternyata benar ada laki-laki datang,” kata Kombes Arif, Rabu(29/11/2023).

Arif menjelaskan,  pelaku dan korban menikah siri dan kemudian berpisah. Tapi pelaku ingin agar hubungan mereka kembali rujuk, namun korban menolak.

Sebelum kejadian, pelaku masih sempat berjualan di angkringan miliknya. Setelah itu, pelaku mendatangi korban melalui pintu belakang dengan membawa pisau.

Kemudian pelaku langsung masuk ke kamar dan korban saat itu berada di tempat tidur. Di situ, pelaku kembali membujuk untuk rujuk, namun korban kembali menolak.

“Lalu korban berteriak, dan memicu pelaku melakukan penganiayaan dengan senjata tajam. Dari hasil pemeriksaan visum et repertum dan autopsi, didapatkan 9 luka tusuk pada tubuh korban,” jelasnya.

Selain luka tusuk, Arif menyebut terdapat 11 luka robek dan sayatan baik di tangan, pergelangan, maupun area lainnya.

Paca kejadian, penyidik mengamankan barang bukti yakni pisau, sepeda motor dan pakaian korban serta alat komunikasi.

Sementara pelaku kabur dan sempat singgah di Bekasi, lalu berlanjut ke Jakarta Timur untuk melarikan diri.

Saat ini, pelaku telah diamankan dan ditahan. Atas perbuatannya dikenakan pasal 340 dan atau 338 dengan ancaman hukuman seumur hidup. 

(esn/ fis)