Bogor, tvOnenews.com - Jembatan Cibedug yang menghubungkan dua desa dan dua kecamatan patah dan nyaris ambruk akibat pondasi dan tiang penyangga tergerus air sungai saat hujan deras dan debit air Sungai Ciliwung mengalami peningkatan.
Sehingga, kondisinya tak dapat dilalui kendaraan mulai hari ini, Jumat (1/12/2023).
Ini mengakibatkan ribuan warga di dua desa, yaitu Desa Sukatani dan Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor terpaksa harus menempuh jalan alternatif sejauh 5 kilometer.
Salah satunya Aminah (62) warga Sukatani. Setiap hari dia berjualan sayuran dengan menggunakan tampah disimpan di atas kepalanya.
Dia harus melintasi jembatan ini saat hendak berjualan keliling kampung dengan berjalan kaki.
Dia pun nekat melintasi jembatan yang aspalnya di tepi jembatan sungai yang sudah retak-retak patah dan amblas sekitar 1,5 meter ke bawah.
Jembatan Cibedug Girang patah, warga harus tempuh jalan alternatif sejauh 5 kilometer. Dok: Usep-tvOne
“Saya takut sebenarnya lewat sini. Sabab, jembatannya mau ambruk sampai tuur (dengkul) saya nyorocod (gemetar). Saya maunya ini buru-buru dibetulkan lagi. Kalau lewat tempat lain jauh," kata Aminah.
Pantauan tvOnenews.com di lokasi, kondisi Jembatan Cibedug Girang memang sangat mengkhawatirkan dimana pondasi bagian bawah ambruk dan lapisan aspal juga patah. Sementara itu, tiang penyangga juga sudah rapuh dan nyaris roboh.
Camat Sukaraja Ria Marlisa mengatakan pihaknya telah koordinasi dengan dinas terkait, yaitu BPKAD, PUPR dan BPBD.
Menurutnya, dalam waktu dekat akan dipasang jembatan darurat agar aktivitas warga tidak terganggu.
Sementara untuk perbaikan jembatan akan ditanggulangi dengan dana desa.
“Kami akan menggunakan dana darurat melalui anggaran Satu Miliar Satu Desa atau Samisade, yaitu bantuan Pemda untuk desa yang dibebankan kepada dana dua desa tersebut,” pungkas dia. (usn/nsi)
Load more