Bogor, tvOnenews.com - Satreskrim Polresta Bogor Kota menetapkan Rahmat Agil alias Alung (20) sebagai tersangka atas meninggalnya Fitria Wulandari (21). Fitria Wulandari (Wulan) ditemukan meninggal dunia di dalam sebuah ruko di Jalan Sumeru Kota Bogor pada Sabtu (2/12) lalu.
Mendiang Wulan meninggalkan kesan manis di mata orang tua dan keluarga dekatnya. Ibunda Wulan, Trisna Marliani (43) mengisahkan saat-saat akhir menjelang anaknya tersebut pergi untuk selamanya.
Trisna menceritakan, sebelum mengenal Alung, anaknya sudah sempat bertunangan pada lebaran kemarin. Namun rencana pernikahan terpaksa kandas karena ada beberapa masalah di antara keduanya.
“Wulan ngerasa gak nyaman (dengan tunangannya), karena udah mulai cuek sama Wulan, dari situ Wulan cari kesibukan main sama temen sekolahnya nongkrong ngopi,” tutur Trisna, Kamis (7/11/23).
Selain itu, Trisna kembali menceritakan awal perkenalan almarhumah dengan Alung melalui teman sekolah Wulan. Intensitas bertemu Wulan dan Alung makin sering, hingga hubungan keduanya berjalan sekitar satu tahun.
“Walaupun selama setahun, sering curhat ada cekcoknya, putus nyambung juga. Ya gitu-gitu aja,” ulasnya.
Ibunda Wulan menambahkan, bahwa anak pertamanya itu pernah dicarikan pekerjaan oleh Alung. Sempat berjalan dua bulan bekerja, Wulan akhirnya memutuskan untuk berhenti. Bahkan saat itu, Alung sendiri yang menganjurkan agar Wulan keluar dari tempat bekerjanya.
Alung meminta Wulan berhenti bekerja karena rasa cemburunya muncul saat Wulan kerap dijemput oleh pria yang juga dia kenal. Api cemburu membakar hati Alung saat melihat kebersamaan Wulan dengan pria tersebut.
“Otomatis cemburu karena Wulan sering dianter jemput. Dia udahan sama Wulan, tapi gak boleh sama orang lain, itu intinya,” ungkap ibunya Wulan.
Alung sendiri ternyata sempat menjalani hukuman kurungan penjara selama 28 hari di Polsek Bogor Barat, karena kasus penganiayaan. Namun tak lama kemudian laporannya dicabut oleh pria yang bertikai dengannya.
Sementara di mata Trisna, Alung merupakan sosok pria baik dan berbaur dengan kerabat Wulan. Trisna sendiri tak menyangka Alung berbuat seperti itu terhadap anaknya.
“Sekitar setengah setahunan lah, dia keukeuh pengen udahan, Wulan gak mau, dia cekcok. Di situ pernah Wulan loncat dari motor emang, tapi luka dikit di tangan sama kaki. Dibawa pulang, Wulan dikasih uang ya (dari Alung), diobatin sama Alung,” seraya Trisna bercerita.
Hingga saat maut menjemput Wulan pada Kamis malam. Trisna ingat Alung dan Wulan berangkat dari rumah, berpamitan hendak ngopi bersama teman-teman sekolah Wulan.
“Kan saya nungguin ya dari malem itu sampai gak tidur. Dilihat HP-nya (WA) terakhir, dilihat jam 11 berapa gitu hampir mau jam 12. Dia pernah nginep, tapi biasanya bilang gak pernah, gak dimatiin HP, kan kita tenang,” katanya.
Trisna melanjutkan, saat Whatsapp Wulan tidak aktif hingga Jumat pagi dan Alung mengaku belum mendapat informasi tentang keberadaan Wulan, Trisna berinisiatif menghubungi akun Wulan melalui pesan langsung di Instagram.
“Malemnya jam 11-an Alung udah buntu, udah dicari gak ketemu. Katanya Alung tanggung jawab kalau ada apa-apa sama Wulan,” tutur Trisna.
Sampai akhirnya pada Sabtu malam jasad Wulan ditemukan sudah kaku di dalam sebuah ruko di Jalan Sumeru. Saat ditemukan, kondisi wanita cantik ini sudah membiru dan terdapat sejumlah luka pada bagian hidung dan luka lebam di beberapa bagian tubuh.
Ketika ditanya apakah pihak keluarga Alung sempat mendatanginya, Trisna mengaku belum pernah sama sekali. Selain itu tidak ada komunikasi padahal keluarganya tahu Alung memiliki hubungan dengan Wulan.
“Keluarganya tahu Wulan punya hubungan sama Alung, sering main ke rumahnya, sama kayak di sini,” tutup Trisna.(eh/rfi)
Load more