Setelah kejadian tersebut, Titi dan suaminya serta anaknya mengecek keadaan kereta Turangga yang membawa 287 penumpang dan KA Commuterline Bandung Raya dengan 191 penumpang yang bertabrakan tersebut.
Menurut pengakuannya, selepas kejadian banyak penumpang yang turun dan terlihat mengalami luka-luka.
"Penumpang yang turun rata-rata berdarah di hidung dan area bibirnya," kata Titi.
Dalam peristiwa tersebut, PT KAI melaporkan ada empat korban meninggal dunia, yang terdiri atas masinis, asisten masinis pramugara, dan Polsuska yang tengah bertugas.
Kemudian, sebanyak 33 penumpang mengalami luka-luka, dan dilarikan ke RS terdekat seperti RSUD Cicalengka sebanyak 26 orang, lalu RS AMC dua orang, RS Edelweiss dua orang, dan RS Santosa tiga orang.
Sementara sisanya sebagian besar diangkut ke Stasiun Bandung dengan menggunakan bus dan minibus bagi penumpang KA Turangga, dan bagi penumpang Commuterline Bandung Raya diarahkan ke Stasiun Cicalengka sebagai pemberhentian terakhir.
Atas kejadian tersebut, sejumlah pejabat seperti Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dan unsur Forkompimda seperti Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Erwin Djatniko meninjau langsung ke TKP.
Load more