Sementara itu, salah seorang pedagang minyak goreng, Sofyan (54) mengaku hal yang sama dengan pedagang beras. Minyak goreng subsidi jenis Minyakita yang semula dijual Rp 14 ribu, saat ini naik menjadi Rp 15 ribu per liter. Itupun, lanjut Sofyan, stok minyak goreng yang dijualnya sangat langka.
"Sekarang susah, minyak sangat langka. Kalau ada juga harganya mahal. Minyakita aja yang biasa dijual 14 ribu, sekarang jadi 15 ribu," kata Sofyan.
Adanya kenaikan harga dan kelangkaan sembako, seorang Anggota DPR-RI Komisi IX Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nurhayati Effendi melakukan sidak ke Pasar Tradisional Singaparna.
Hasilnya, ia menemukan sejumlah komoditi mengalami kelangkaan dan stoknya sulit didapat.
"Tadi saya melihat-lihat harga sembako di sini, bahwa ada kenaikan, ada kelangkaan. Seperti beras itu memang agak sulit didapatkan dan harganya cukup melambung tinggi. Minyak pun melambung tinggi dan beberapa kebutuhan pokok dari masyarakat yang memang dibutuhkan sehari-hari, sekarang juga cukup tinggi," kata Nurhayati di hadapan para pedagang.
Nurhayati menilai, jika harga-harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan bisa membuat masyarakat kesulitan dalam memenuhi kecukupan pangan sehari-hari, terutama makanan yang bergizi. Solusinya, lanjut Nurhayati, Pemerintah harus bisa mengontrol harga pangan dan melihat langsung ke lapangan, mengenai pasokannya yang semakin berkurang.
"Ini membuat masyarakat agak kesulitan dalam memenuhi kecukupan pangan sehari-hari, terutama untuk makanan-makanan yang bergizi tentunya. Solusinya, memang pemerintah harus bisa mengontrol harga pangan, terutama sembako di Indonesia. Melihat pasokannya jangan sampai berkurang tentunya dan bisa mengantisipasi hal-hal seperti ini," ucapnya.(dai/rfi)
Load more