Lalu dosa yang ketiga, Jokowi menghidupkan orde baru. Menurut Aditya pada tahun 98 mahasiswa sudah berhasil melakukan pergerakan untuk mewujudkan reformasi. Namun hari ini, lanjut dia, cita reformasi terancam gagal, akibat keberpihakan Jokowi untuk melanjutkan kekuasaannya.
“Cita reformasi adalah menciptakan demokrasi yang seadil-adilnya yang berkualitas. Namun hari ini terancam kemunculan orba, cita-cita reformasi terancam, makanya kami dari seluruh mahasiswa untuk mencegah terjadinya orba,” imbuhnya.
Aditya melanjutkan, dosa keempat Jokowi yaitu adanya pelemahan pemberantasan korupsi.
“Disini kami melihat potensi munculnya orba, potensi munculnya oligarki itu akan berdampak terhadap kestabilan negara, berdampak pada praktik praktik korupsi yang akan terjadi di masa depan yang akan datang,” jelasnya.
Lalu dosa kelima yang dimaksud oleh mahasiswa yaitu, karena Jokowi abai terhadap kesejahteraan masyarakat.
Aditya mengatakan point terakhir ini penting. Keberpihakan Presiden terhadap salah satu capres, akan berdampak terhadap kesejahteraan rakyat.
“Kinerja para pejabat publik tidak mengendepankan fungsinya sebagai publik service, pejabat publik pasti mementingkan kepentingannya hal hal yang seharusnya diberikan kepada rakyat namun di politisasi, seperti bansos,” tutupnya (msl/ebs)
Load more