Atas bencana yang terjadi, Bey Machmudin menyampaikan rasa prihatin dan berharap kondisi segera pulih dan para pihak seperti TNI, Polri, Basarnas, BPBD bersama masyarakat saling bahu-membahu membersihkan puing atap rumah dan material yang terbawa angin.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, karena Jawa Barat terbilang sangat rentan cuaca ekstrem di musim hujan.
"Saya dengan BMKG koordinasi. Puting beliung ini tidak bisa diprediksi. Masyarakat harus waspada, jangan sampai kita lengah,"ujarnya.
Sementara Kepala BMKG Jabar, Teguh Rahayu mengatakan, suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat. Hal itu mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
Selain itu, Rahayu menambahkan, terpantau juga adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.
"Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan disekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut,"ungkapnya.
Load more