Indramayu, tvOnenews.com - Saat meningkatnya volume arus mudik kendaraan di jalur pantura, keberadaan para penyapu koin di jalur pantura perbatasan Indramayu dan Subang kian bertambah banyak.
Bahkan mereka bejejer memadati sisi jalur pantura baik di Indramayu, maupun Subang. Mereka juga kerap kucing kucingan dengan petugas, pasalnya keberadaan mereka dinilai membahayakan.
Keberadaan para penyapu koin di jalur pantura di sekitar jembatan sewo yang merupakan perbatasan antara kabupaten Indramayu dan kabupaten Subang, Jawa Barat. Di saat meningkatnya volume kendaraan arus mudik di jalur pantura teraebut, keberadaan mereka kian bertambah banyak. Bahkan para penyapu koin ini berjejer cukup panjang memadati sisi jalur pantura perbatasan tersebut.
Tak hanya orang dewasa, ada pula sejumlah anak anak yang ikut untuk menyapu koin di jalan. Sejumlah ibu ibu juga tampak menggendong anaknya ditengah terik matahari dam bisingnya suara mesin kendaraan yang melintas.
Sesekali, para penyapu koin ini juga berebut koin yang dilemparkan pengguna jalan yang melintas di badan jalan. Hal ini dinilai cukup membahayakan bagi pengguna jalan atau pemudik maupun bagi penyapu koin itu sendiri.
Mereka pun kerap kucing kucingan dengan petugas yang berupaya menertibkan mereka. Namun mereka tetap kembali berjejer di jalan untuk kembali menyapu koin dari para pengendara.
Para penyapu koin ini sebenarnya sadar akan bahaya, namun dengan berbagai alasan mereka nekat mencari koin, terutama untuk keperluan lebaran.
"Ya gimana pak buat uang lebatan buat jajan anak anak. Iya sih bahaya, takut sih takut tapi gimana lagi sih. Butuh. Sehari hari saya tani tapi sekarang belum panen pak," ujar Resmi, penyapu uang pantura, kepada tvOnenews, sabtu (6/4/2024).
Keberadaan para penyapu koin di jembatan sewo ini sudah lama ada dan menjadi tradisi bagi warga sekitar. apalagi disaat meningkatnya volume arus mudik lebaran, keberadaan mereka semakin bertambah banyak.
"Ya takut sih takit tapi gimana lagi mau mekaya apa, takut sih. Mau tandur sawah tapi punggung sakit, mau gimana makanya. Ya gak mau kecelakaan mah ya hati hati saja," jelas, Esih, penyapu uang pantura. (oro/ebs)
Load more