Tasikmalaya, tvOnenews.com - Para pemudik yang hendak melintasi Jalur Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat saat arus balik Lebaran 2024 harus selalu waspada.
Selain harus menyiapkan badan yang fit, juga harus selalu memeriksa kondisi kendaraannya. Baik dari segi sistem pengereman kendaraan, maupun dari bagian kopling.
Mengingat, di Jalur Gentong sendiri banyak tanjakan, turunan serta tikungan yang berkelok.
Ada lima titik tanjakan yang harus diwaspadai pengendara, yakni tanjakan Gentong Bawah, Tanjakan Gentong Atas, Tanjakan Wage Lingkar Gentong, Tanjakan Puspa dan Tanjakan Strawberi.
Pantauan di beberapa tanjakan, para pengendara terutama kendaraan roda empat banyak yang tak kuat nanjak dan mogok.
Dengan sigap, beberapa relawan tim ganjal yang sudah bersiaga di setiap titik rawan langsung membantu para pemudik dengan cara menahan, mendorong dan mengganjal ban kendaraan agar tak berjalan mundur.
Salah seorang relaewan tim gajal di Jalur Gentong, Aip (32) mengatakan, setiap tahunnya pada arus mudik dan balik lebaran dirinya bersama relawan yang lain selalu siap siaga membantu kendaraan yang tak kuat nanjak.
Selain itu, ia juga selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan mekanik bengkel jika ada kendaraan yang mogok akibat kampas rem dan koplingnya macet.
Dengan alat seadanya yakni alat ganjal dari kayu, Aip siap bertaruh nyawa menahan kendaraan yang tak kuat menapaki tanjakan.
"Saya mah setiap tahun selalu standby di sini, kalau arus mudik dan balik lebaran. Saya dan relawan lain selalu koordinasi dengan polisi, kalau ada apa-apa misalkan ada yang mogok, langsung menelpon mekanik atau kita datang ke pos pam manggil polisi supaya jalan tidak macet," kata Aip, saat ditemui di Tanjakan Strawberi, Sabtu (13/4/2024) siang.
Setiap mengganjal kendaraan yang mogok, ia tak berharap imbalan dari pemudik.
Namun, jika ada pemudik yang memberi uang, ia terima dengan sukarela.
Bahkan, tak semua pemudik yang dibantu itu memberikan imbalan kepada relawan.
"Saya mah gak narget, ikhlas membantu, tapo kalau ada yang ngasih ya diterima. Kadang-kadang, yang diganjal juga gak ngasih tidak apa-apa, kita mah niat membantu, daripada terjadi kecelakaan karena kendaraan mundur," ucap Aip.
Aip yang sudah menjari relawan tim ganjal di Jalur Gentong sejak kelas lima Sekolah Dasar (SD) ini dinilai sangat membantu para pemudik.
Sudah banyak kendaraan yang ia bantu, tanpa menargetkan imbalan seperserpun.
Bahkan, berkat keikhlasannya membantu para pemudik, Aip pernah mendapatkan penghargaan dari Kapolda Jawa Barat, sebagai mitra kepolisian yang aktif membantu kelancaran arus mudik dan balik lebaran tahun lalu.(dai/muu)
Load more