Ade menambahkan bahwa selain bangunan sekolah, terdapat tiga kantor unit dinas yang ikut rusak.
Ade pun meminta pihak sekolah mengutamakan keselamatan siswa dan guru, agar tak memaksakan belajar mengajar di ruangan rawan roboh.
"Ada juga tiga kantor rusak, intinya kita memberi imbauan ke sekolah - sekolah yang terkena dampak gempa agar mengutamakan keselamatan siswa juga guru. Untuk teknis kegiatan belajar mengajar bisa digelar di ruangan yang aman, sehingga apa bila ada ruangan kelas yang rawan bisa diterapkan sistem sekolah secara bergantian atau shift pagi dan siang," tambahnya.
Ade mengeklaim pihaknya telah melapor ke Pemerintah Daerah Garut agar segera bisa merealisasikan perbaikan kelas terdampak untuk kelangsungan belajar siswa.
"Jadi, memang ada yang tidak tercover seperti sekolah SD yang di Banjarwangi yang roboh itu, kita upayakan ke dana BTT kebencanaan, sisanya kita sedang anggarkan di tahun 2024 ini untuk perbaikannya," jelasnya.
Gempa 6,2 magnitudo Garut, sedikitnya telah merusak 245 rumah. Selain itu enam korban luka harus menjalai perawatan di puskesmas terdekat, namun kini korban sudah bisa pulang. Jumlah Kecamatan yang terdampak ada 24 Kecamatan tersebar di Garut. (thh/dpi)
Load more