Bandung, tvOnenews.com - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat, beberapa partai sudah mulai memanaskan mesin politiknya.
Daerah Jawa Barat yang memiliki 35 juta pemilih tersebut, tidak heran para partai politik sudah melakukan konsolidasi untuk meraih dukungan saat jauh-jauh hari.
Partai Politik tersebut mulai bersiap dengan membuka komunikasi dengan partai politik lainnya untuk membangun kekuatan, guna merebut kursi kepala daerah terutama kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Anggota (Kader) DPW NasDem Jawa Barat, Muhammad Farhan mengatakan, saat ini partainya terus membuka komunikasi dengan partai lain, untuk berkoalisi dalam perhelatan Pilgub nanti, dan PKS menjadi salah satu Partai yang saat ini intens berkomunikasi dengannya.
“Nasdem membuka semua komunikasi dengan partai politik manapun di jawa barat untuk berkoalisi, bahwa tentu saja nasdem menilai bahwa koalisi dengan PKS menjadi salah satu hal yang penting karena PKS merupakan salah satu partai yang memiliki kursi paling signifikan di DPRD Jawa Barat, tapi komunikasi intens tidak hanya kami lakukan dengan PKS tapi juga partai lainnya dan masih terus di jajaki,”kata M Farhan pada Selasa (30/4/2024).
Ketika disinggung tentang dukungan NasDem untuk dirinya maju dalam Pilgub sebagai Wakil Gubernur, dikatakan Farhan, memang ada namun belum berbentuk surat tugas resmi.
"Belum ada suratnya, kalau di sebutkan masuk bursa iya, tapi belum ada surat rekomendasi resmi,"ujarnya.
Meski begitu Farhan menyebut, saat ini hingga Juni mendatang ia masih akan fokus terhadap tugas dari partainya untuk menyelesaikan, sengketa Pileg yang di jadwalkan akan berakhir pada 1 Juni mendatang.
"Pada dasarnya secara pribadi saya memang dari partai mendapatkan beberapa tugas pertama yang paling utama dan menjadi prioritas adalah, memenangkan dulu sengketa pileg yang baru saja di mulai pada 29 april kemarin dan selesai pada 1 juni mendatang, namun pada saat bersamaan saat berkomunikasi dengan partai lain, tentu saja saya ikut kepada arahan ketua DPW Nasdem Jabar, untuk membuka komunikasi dengan para pimpinan partai yang memiliki potensi untuk berkoalisi pada pilkada nanti,”jelasnya.
Iapun mengaku untuk komunikasi dengan PKS akan terus didalami, mengingat hubungan kedua partai sangat baik, dan mampu menggebrak peta politik pemilihan kepala daerah di Jawa Barat.
"Kan ada 27 kota kabupaten di Jawa Barat, sementara Nasdem sendiri dari 27 kota kabupaten itu memiliki kekuatan setidaknya di 21 kota kabupaten, nah nanti kita lihat dengan bersama PKS kekuatan ini bisa lebih optimal untuk merebut jabar 1, apalagi kalau koalisinya di berbagai daerah banyak ini akan semakin memperbesar peluang,”terangnya.
“Untuk kepastian koalisi, saya prediksi akan keluar sekitar minggu ke 2 bulan juni, jadi kita lihat saja seperti apa perkembangannya,"bebernya.
Diketahui. M Farhan yang saat ini merupakan Anggota DPR RI, digadang gadang akan maju dalam bursa Walikota Bandung, namun NasDem Jawa Barat melalui Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) DPW NasDem Jawa Barat, Ade Sudrajat menegaskan, Kadernya yakni M Farhan tidak akan di usung untuk Pilwalkot melainkan untuk Pilgub Jabar dengan posisi Wakil Gubernur.
Sebagai gantinya, Ketua DPD NasDem Kota Bandung, Rendiana Awangga yang akan di dorong NasDem untuk Pilwakot.
Sebelumnya dari Partai PKS sendiri. Nama Haru Sundharu kerap digadang-gadang masuk bursa calon Gubernur Jawa Barat.
Pada beberapa pekan kemarin Haru Sundharu mengatakan keputusan tersebut diserahkan kepada DPP.
Ia menyampaikan bila rekomendasi dan mandat tersebut diberikan kepada dirinya, ia mengaku siap untuk maju di Pilgub Jawa Barat.
"Sama saja dengan Pileg, bagi semua anggota penugasan itu harus siap. Bisa saja nanti yang dicalonkan dari anggota maupun masyarakat baru yang bergabung ke partai," katanya pada Sabtu (6/2024).
Jika komunikasi intens terus berlanjut, maka tidak menutup kemungkinan koalisi Putih Biru akan mewarnai Pilgub Jabar 2024 dengan mengusung Haru Suandharu (Bakal Calon Gubernur) dan M. Farhan (Bakal Calon Wakil Gubernur) untuk bertempur memperebutkan kursi nomor 1 dan 2 di Jawa Barat. (aag)
Load more