Seiring perjalanan waktu, Haji Endang mulai memutar otak untuk membuat jembatan yang efisien dan aman bagi pelintas. Kemudian pada tahun 2014, jembatan perahu yang sebelumnya dieret dan terbuat dari kayu, mulai disambung dengan cara berjejer seperti jembatan penyeberangan dan dibawahnya ditopang oleh perahu yang kini terbuat dari besi.
"Ada temen tawarin bikin perahu berbahan galvanis, tapi satu perahu harganya mahal, bisa sampai 300 juta. Saya masih punya utang, saya pinjam lagi dari bank untuk membuat perahu." Ungkap Haji Endang saat menceritakan pengalamannya.
Setelah jembatan perahu yang dioperasikannya viral di media sosial dan diketahui oleh banyak orang, Haji Endang merasa bangga dan apa yang dilakukannya bisa memberikan inspirasi bagi orang banyak dan ia dengan senang hati untuk membagi ilmunya.
"Saya memberikan kebebasan kepada siapa saja yang ingin mencontoh apa yang sudah saya lakukan. Saya dengan senang hati berbagi ilmu, bila perlu ditiru oleh orang lain dan memberikan inspirasi ke banyak orang." tutup Haji Endang dengan senyum bangga.
(Agung Prasetio/ fis)
Load more